Manusia tidak
dapat hidup dengan baik tanpa bantuan dari orang lain. Sejak dilahirkan,
manusia mempunyai dua hasrat atau keinginan pokok yaitu: keinginan untuk
menjadi satu dengan manusia lain di sekelilingnya (masyarakat) dan keinginan
untuk menjadi satu dengan suasana alam sekelilingnya. Dalam menjalankan aktifitasnya, manusia
behubungan dengan manusia lainnya dalam suatu kelompok. Kelompok tersebut
dimnamakan kelompok social dimana kelompok social merupakan himpunan atau
kesatuan-kesatuan manusia yang hidup bersama. Dalam kelompok social, hubungan
yang terjadi saling pengaruh mempengaruhi dan juga ada suatu kesadaran untuk
saling tolong menolong.
Kelompok social
mempunyai persyaratan tertentu yaitu: Adanya kesadaran dari setiap anggota kelompok, bahwa dia merupakan bagian
dari kelompok, adanya hubungan timbal balik antara anggota satu dengan lainnya,
adanya suatu factor bersama yang menjadikan hubungan mereka bertambah erat
misalnya:(nasib, tujuan, idiologi yang sama), berstruktur berkaidah dan
mempunyai pola perilaku, bersistem dan berproses.
Manusia hidup
dalam kelompok social terkecil yang dinamakan keluarga. Selain itu manusia juga
beraktifitas keluar dan berhubungan dengan kelompok-kelompok social lainnya.
Pengalaman manusia yang berhubungan dengan kelompok-kelompok social lain dan
kemudian dibagikan kepada keluarganya dinamakan Social Experiences. Hal ini selain berguna bagi keluarga juga
secara tidak langsung menambah pengetahuan dan mempunyai pengaruh yang besar
dalam pengembangan kepribadian. Beberapa pembedaan kelompok social antara lain:
1. In-group dan out-group. In-group
adalah kelompok social di mana individu mengidentifikasikan dirinya. Hal itu
menyebabkan seseorang yang merasa dalam kelompok in-group mempunyai perasaan
dekat dan umumnya didasarkan factor simpati dan menganggap sebagai “kita” dan
kelompok lain sebagai “mereka”. Perasaan in-group
dan out-group didasarkan pada suatu
sikap yang dinamakan etnosentris, yaitu adanya anggapan bahwa kebiasaan dalam
kelompoknya merupakan yang terbaik dibandingkan kelompok yang lain. Out-group
adalah kelompok social yang oleh individu diartikan sebagai lawan in-groupnya.
2. Kelompok primer (primary
group) dan kelompok sekunder (secondary
group). Charles Horton Cooley menyebutkan bahwa kelompok primer adalah
kelompok yang ditandai ciri-ciri kenal-mengenal (face to face group) antara anggota-anggotanya serta kerjasama erat
yag bersifat pribadi. Agar masing-masing anggota kelompok primer saling
mengenal secara dekat maka kelompok tersebut harus memenuhi syarat: anggota
secara fisik saling berdekatan, kelompok tersebut kecil dan adanya suatu
kelanggengan hubungan antar anggota kelompok. Salah satu sifat dari kelompok
primer adalah adanya kesamaan tujuan, dan dalam banyak kasus, tujuan kelompok
tersebut adalah hubungan yang erat diantara anggota kelompok itu sendiri.
Kelompok sekunder adalah kelompok yang terdiri dari banyak orang, yang sifat
hubungannya tidak didasarkan pada pengenalan secara pribadi dan juga tidak
langgeng.
3. Paguyuban (gemeinschaft)
dan Patembayan (gesellschaft).
Ferdinand Tonnies menjelaskan bahwa paguyuban adalah bentuk kehidupan bersama
dimana anggota-anggotanya diikat oleh hubungan batin yang murni dan bersifat
alamiah serta bersifat kekal. Dasar hubungan tersebut adalah rasa cinta dan
rasa kesatuan batin yang memang telah dikodratkan. Contoh: keluarga, kelompok
kerabat dan rukun tetangga. Patembayan merupakan ikatan lahir yang bersifat
pokok untuk jangka waktu yang pendek, merupakan bentuk pikiran belaka. Contoh:
perjanjian bisnis.
4. Formal
group dan informal group. Formal group
adalah kelompok yang mempunyai peraturan yang tegas dan sengaja diciptakan oleh
anggota-anggotanya untuk mengatur hubungan antar sesama. Contoh: organisasi,
yang biasanya ditegakkan pada landasan mekanisme administrative yang disebut
birokrasi. Informal group tidak
mempunyai struktur dan organisasi tertentu atau yang pasti. Kelompok ini
terbentuk karena pertemuan yang berulang kali yang didasari oleh kepentingan
dan pengalaman yang sama. Contoh: klik (clique).
5. Membership
group dan reference group. Robert K. Merton menyebutkan bahwa membership group merupakan kelompok
dimana setiap orang secara fisik menjadi anggota kelompok tersebut. Walaupun
batas-batas keanggotaan tersebut secara fisik tidak dapat dilakukan secara
mutlak karena perubahan-perubahan keadaan. Reference
group yaitu kelompok social yang menjadi acuan bagi seseorang (yang bukan
anggota kelompok tersebut) untuk membentuk pribadi dan perilakunya.
6. Kelompok okupasional dan volunter. Kelompok
okupasional adalah kelompok yang muncul karena semakin memudarnya fungsi
kekerabatan di mana kelompok ini timbul karena anggotanya memiliki pekerjaan
yang sejenis. Mereka dari pendidikan yang sama, spesialisasi bidang pekerjaan
yang sama akhirnya berusaha mengembangkan pengetahuan yang mereka miliki
sehingga mampu bermanfaat bagi masyarakat banyak dan membuat aturan aturan bagi
mereka yang dikenal sebagai kode etik profesi. Contoh: kelompok profesi.
Kelompok volunter yaitu kelompok yang mempunyai kepentingan yang sama namun
tidak mendapat perhatian masyarakat, sehinga melalui kelompok ini diharapkan
dapat memenuhi kepentingan anggotanya secara individu tanpa mengganggu
kepentingan masyarakat, contoh: kelompok rekreasi.
7. Komunitas (masyarakat setempat). Komunitas adalah
masyarakat yang bertempat tinggal di suatu wilayah(geografis) dengan
batas-batas tertentu, dimana factor utama yang menjadi dasarnya adalah
interaksi yang lebih besar diantara anggotanya, dibandingkan dengan interaksi
dengan penduduk diluar batas wilayahnya. Hubungan yang erat dan ikatan solidaritas yang kuat antar anggota
masyarakat serta ikatan dengan tanah
dimana mereka tinggal, karena menganggap tanah tersebut memberikan kehidupan
bagi mereka merupakan ciri komunitas yang dinamakan Community Sentiment (perasaan komunitas). Perasaan komunitas
meliputi unsure: seperasaan (identifikasi,
solider, kepentingan sama, selaras dengan kepentingan kelompok), sepenanggungan (sadar akan peran dalam
kelompok dan kedududukan yang pasti dalan kelompok) dan saling memerlukan (perasaan tergantung dari anggota kepada
komunitas untuk memenuhi kebutuhan fisik maupun psikologis).
0 comments:
Post a Comment