Strukturalisme
merupakan aliran pertama dalam psikologi, yang dikemukakan oleh Wilhelm Wundt
setelah is metakukan eksperimennya di taboratotium. Wundt dan
pengikut-pengikutnya berpendapat bahwa pengalaman mental yang kompleks
sebenarnya adalah halnya persenyawaan kimiawi yang tersusun dari unsur-unsur
kimiawi. Mereka bekerja atas premisnya-premis menyelidiki struktur kesadaran
dan mengembangkan hukum-hukum pembentukannya.
Pada
pertengahan abad ke-19, yaitu pada awal berdirinya psikologi sebagai satu
disiplin ilmu yang mandiri, psikologi didominasi oleh gagasan serta usaha
mempelajari elemen-elemen dasar dari kehidupan mental orang dewasa normal,
melalui penelitian taboratorium dengan menggunakan metode intropeksi. Pada masa
itu, tercatat aliran psikologi yang disebut psikologi strukturalisme. Tokoh
psokologi strukturalisme ini adalah Wilhelm Wundt. Wundt dan
pengikut-pengikutnya disebut strukturalis karena mereka berpendapat bahwa
pengalaman mental yang kompleks itu sebenarnya adalah "struktur" yang
terdiri atas keadaan-keadaan mental yang sederhana, seperti halnya
persenyawan-persenyawan kimiawi yang tersusun dari unsur-unsur kimiawi.
Ciri-ciri dari strukturalisme Wundt adalah penekanannya pada analisis atau
proses kesadaran yang dipandang terdiri atas elemen-etemen dasar, serta
usahanya menemukan hukum-hukum yang membawahi hubungan antar elemen kesadaran
tersebut. Karena pandangan elementalistiknya ini, psikologi strukturalisme
disebut juga psikologi elementalisme. Selain dipandang terdiri atas
elemen-elemen dasar, yakni kesadaran, oleh Wundt dan para ahli psikologi
lainnya pada masa itu, dipandang sebagai aspek yang utama dari kehidupan
mental. Segala sesuatu atau proses yang terjadi dalam diri manusia, selalu
bersumber pada kesadaran.
Metode yang dipakai dalam strukturalisme
adalah metode instropektif. Metode introspeksi adalah orang yang menjalani
percobaan diminta untuk menceritakan kembali pengalamannya atau perasaannya
setelah is melakukan suatu eksperimen. Sensasi seperti manic, pahit, dingin
dapat diidentifikasi memakai introspeksi.
Menurut
Jean Piaget, strukturalisme itu sulit dikenali karena mencakup bentuk-bentuk
yang beragam sehingga sulit menampilkan sifat umum dan karena
"struktur-struktur" yang dirujuk memperoleh arti yang cenderung
berbeda-beda. Struktur adalah sistem transformasi yang mengandung kaidah
sebagai sistem dan yang melindungi diri atau memperkaya diri metalui peran
transformasi-transformasinya, tanpa keluar dari batas-batasnya atau menyebabkan
masuknya unsur-unsur luar. Piaget menyebutkan tiga sifat yang dimaksud dalam
sebuah struktur, yakni: totalitas, transformasi, dan pengaturan diri. Sebuah
struktur, menurut Piaget, harus dilihat sebagai sesuatu totalitas, meskipun
terdiri atas sejumlah unsur, struktur unsur-unsur itu berkaitan satu sama lain
dalam sebuah kesatuan. Dilihat secara hierarkis, sebuah struktur terdiri atas
sejumlah sub struktur yang terikat oleh struktur yang lebih besar. Dengan
demikian, pengertian struktur tidak terbatas pada konsep terstruktur, tetapi
sekaligus juga mencakup pengertian proses menstruktur. Pengertian transformasi,
pada dasarnya, sejalan dengan konsep tata bahasa generatif-transformasional
Chomsky. Sifat yang dinamis ini berkaitan dengan kaidah otoregulasi yang ada
pada sebuah struktur.
Tokoh
strukturalisme lain adalah Edward Bradford Titcherner (1867-1927). Titcherener
merupakan orang Inggris yang pertama yang mewakili pandangan-pandangan
psikologi Jerman (Wundt) sebagai murid Wundt, ia menerjemahkan beberapa buku
Wundt dalam bahasa Inggris. Setelah belajar di Leipzig, Titchener ingin kembali
ke Oxford, namun ditolak, karena psikologi di Inggris tidak sejalan dengan
Wundt. Oleh karena itu, ia pergi ke Cornell University di Amerika Serikat, dan
sebagai guru besar, ia mengembangkan strukturalisme di Amerika Serikat dari
universitas tersebut.
0 comments:
Post a Comment