Masalah sosial menyangkut nilai-nilai sosial
dan moral. Masalah tersebut merupakan persoalan karena menyangkut tata kelakuan
yang immoral, berlawanan dengan hukum dan bersifat merusak. Oleh karena itu
masalah social tidak akan mungkin ditelaah tanpa mempertimbangkan ukuran-ukuran
masyarakat mengenai apa yang dianggap baik dan apa yang dianggap buruk.
Sosiologi juga mempelajari masalah-masalah sosial dengan tujuan untuk menemukan
sebab-sebab terjadinya masalah sosial,
dengan mengetahui kenyataan yang ada dalam masyarakat dan latar belakangnya,
diharapkan sosiologi dapat membantu Pokok masalah sosial adalah adanya
perbedaan yang mencolok antara nilai-nilai dengan kondisi-kondisi nyata
kehidupan. Artinya adanya kepincangan-kepincangan antara anggapan-anggapan
masyarakat tentang apa yang seharusnya terjadi dengan apa yang terjadi dalam
kenyataan pergaulan hidup. Berikut ini adalah beberapa masalah sosial yang penting
dan menjadi persoalan yang dihadapi masyarakat yaitu:
1.
Kemiskinan.
Kemiskinan diartikan sebagai suatu keadaan di
mana seseorang tidak sanggup memelihara dirinya sendiri sesuai dengan taraf
kehidupan kelompok dan juga tidak mampu memanfaatkan tenaga mental, maupun
fisiknya dalam kelompok tersebut. Menurut sejarah, keadaan kaya dan miskin
secara berdampingan bukan merupakan masalah sosial sampai dengan saatnya
perdagangan berkembang dengan pesat dan ditetapkannya taraf kehidupan tertentu
sebagai suatu kebiasaan masyarakat. Pada masyarakat bersahaja, beranggapan
bahwa kemiskinan adalah takdir sehingga tidak ada usaha-usaha untuk
mengatasinya, kecuali mereka yang betul-betul menderita karenanya. Pada masyarakat
modern, seseorang merasa miskin bukan karena kurang makan, pakaian atau
perumahan, tetapi karena harta miliknya dianggap tidak cukup untuk memenuhi
taraf kehidupan yang ada. Hal ini disebabkan kepemilikan benda tertentu yang
dianggap sebagai ukuran bagi keadaan ekonomi seseorang. Pada kasus urbanisasi,
pokok persoalan kemiskinan terjadi karena gagal memperoleh pekerjaan yang
layak, sehingga mereka tidak mampu memenuhi kebutuhan primer. Faktor yang perlu
diperhatikan dalam masalah kemiskinan: keadaan gagal memperoleh lebih dari yang
dimiliki, perasaan adanya ketidakadilan, pembagian kekayaan yang tidak merata.
2.
Kejahatan.
Kejahatan disebabkan karena kondisi-kondisi
dan proses-proses social yang sama dengan perilaku sosial lainnya. Salah satu
teori tentag perilaku jahat disampaikan E.H. Sutherland yang menyatakan bahwa
seseorang berperilaku jahat dengan cara yang sama dengan perilaku yang tidak
jahat. Artinya perilaku jahat dipelajari dalam interaksi dengan orang-orang
lain yang berperilaku cenderung melawan norma-norma hukum, yang disebut
Sutherland sebagai proses asosiasi yang diferensial (differential association).
Biasanya bagian pokok dari pola-pola perilaku jahat tadi dipelajari dalam kelompok kecil yang bersifat intim
dan didukung alat komunikasi, buku,
surat kabar, film, televise, radio untuk mempengaruhi dan memberikan sugesti
tertentu. Untuk mengatasi masalah kejahatan dilakukan dengan tindakan preventif
dan represif (melakukan rehabilitasi baik menghukum maupun menjadikan orang
jahat menjadi orang biasa). Masalah kejahatan yang banyak mendapatkan perhatian
adalah white-collar crime. Kejahatan ini dilakukan oleh pengusaha dan pejabat
yang “terlihat baik”, dari keluarga yang tidak mengalami gangguan,
berpendidikan tinggi, kedudukan dan peran yang baik di masyarakat
3.
Disorganisasi Keluarga.
Yaitu perpecahan keluarga sebagai suatu unit
karena anggota-anggotanya gagal memenuhi kewajiban-kewajibannya yang sesuai
dengan peranan sosialnya. Bentuk-bentuknya antara lain: unit keluarga yang
tidak lengkap karena hubungan di luar nikah, putusnya perkawinan akibat
perceraian atau pisah ranjang, kekurangan komunikasi dalam keluarga, krisis
keluarga karena yang menjad kepala keluarga meninggalkan rumah tangga, krisis
keluarga disebabkan factor intern
misalnya terganggunya keseimbangan jiwa salah
satu anggota keluarga. Perubahan masyarakat
dari masyarakat agraris menjadi masyarakat industri sering menimbulkan
disorganisasi keluarga.
4.
Masalah generasi muda dalam masyarakat modern.
Masal generasi muda pada umumnya ditandai
oleh dua ciri yang berlawanan yaitu keinginan untuk melawan atau sikap yang
apatis. Generasi muda biasanya mengalami masalah sosial dan biologis, dimana
mereka menganggap secara biologis sudah dewasa tetapi secara sosial masih
diperlukan proses belajar memahami norma dan nilai dalam masyarakat. Selain itu proses pendewasaan perlu bimbingan
terutama dari orang tua karena mereka
dalam proses pembentukan kepribadian dan belum ada pegangan. Organisasi formal
merupakan salah satu tempat untuk menampung generasi muda dalam mewujudkan
diri, mewujudkan cita-cita dan pola kehidupan baru, kebebasan, spontanitas,
aspirasi terhadap kepribadian dan sebagainya.
5.
Peperangan.
Peperangan merupakan masalah sosial yang
paling sulit dipecahkan sepanjang sejarah kehidupan manusia. Karena berkaitan
dengan berbagai masyarakat, maka diperlukan kerjasama internasional untuk
mengatasinya. Biasanya hasil peperangan adalah akomodasi. Peperangan
menyebabkan disorganisasi dalam berbagai aspek kemasyarakatan, baik yang menang
maupun yang kalah.
6.
Pelanggaran terhadap norma masyarakat.
Pelacuran merupakan suatu pekerjaan yang
bersifat menyerahkan diri pada umum untuk melakukan perbuatan seksual dengan
mendapatkan upah. Sebab-sebab antara lain factor endogen( nafsu kelamin yang
besar, sifat malas, keinginan yang besar untuk hidup mewah), maupun factoreksogen
(factor ekonomis, urbanisasi, perumahan tidak layak). Dilenkuensi anak adalah
perbuatan anak-anak muda yang tergabung dalam ikatan/organisasi formal atau
semi formal yang mempunyai tingkah laku kurang/tidak disukai masyarakat pada
umumnya. Perbuatan tersebut meliputi: pencurian, perampokan, pencopetan, penganiayaan,
pelanggaran susila, penggunaan obat perangsang, mengendarai kendaraan bermotor
tanpa mengindahkan aturan lalu lintas. Alkoholisme dan pemabuk biasanya terkait
dengan persoalan pokok: siapa yang boleh menggunakannya, dimana, kapan dan
dalam kondisi bagaimana. Masalah ini terkait juga dengan masyarakat, keluarga
dan hukum. Homoseksualitas. Homoseksual adalah seseorang yang cenderung
mengutamakan orang yang sejenis kelaminnya sebagai mitra seksual. Secara
sosiologis, homoseksualitas bertitik tolak pada asumsi bahwa tidak ada
pembawaan lain pada dorongan seksual selain kebutuhan untuk menyalurkan
ketegangan. Dorongan ini diarahkan oleh faktor sosial, artinya dipelajari dari
pengalaman-pengalaman sosial, adat istiadat, lingkungan sosial dan pengaruh
orang-orang disekitarnya. Permasalah ini terkait juga dengan pandangan
dan sikap masyarakat serta masalah hukum.
7.
Masalah kependudukan.
Penduduk suatu negara merupakan sumber
pembangunan yang sangat penting karena berfungsi sebagai obyek sekaligus subyek
pembangunan.
Tanggung jawab utama negara adalah
meningkatkan kesejahteraan penduduk dan
mengambil langkah-langkah pencegahan terhadap
gangguan kesejahteraan. Tujuan utama proses pembangunan adalah untuk secara
bertahap meningkatkan produktifitas dan kemakmuran penduduk secara menyeluruh.
Hal ini dapat dilakukan dengan program keluarga berencana dan transmigrasi.
8.
Masalah lingkungan hidup.
Lingkungan hidup yang ada disekitar manusia
dapat dibedakan menjadi lingkungan fisik, lingkungan biologis dan lingkungan
social. Manusia hidup dalam ekosistem
baik yang alami maupun ekosistem buatan. Suatu ekosistem mungkin mengalami
perubahan-perubahan karena bekerjanya faktor-faktor fisik alamiah, dan
berpengaruh besar terhadap manusia antara lain karena; pengaruh sinar matahari,
pengaruh iklim, pengaruh panas dan dingin, pencemaran
9.
Birokrasi.
Pengertian birokrasi menunjuk pada suatu
organisasi yang dimaksudkan untuk mengerahkan tenaga dengan teratur dan terus
menerus untuk mencapai tujuan tertentu, atau dengan kata lain, birokrasi
merupakan organisasi yang bersifat hierarkis yang ditetapkan secara rasional
untuk mengoordinasikan pekerjaan orang-orang untuk kepentingan pelaksanaan
tugas-tugas administratif. Tujuan baik tersebut
perlu mendapat perhatian dan kekhawatiran dengan berkembangnya birokrasi yang
pesat, ada kekhawatiran karena setiap petugas mendapatkan tempat tertentu yang
tetap dan mengandalkan ketertiban, maka apa bila ketertiban tidak ada maka dia
akan kehilangan pegangan. Maka tugas utama adalah membebaskan manusia dari
ikatan yang terlalu ketat.
0 comments:
Post a Comment