Friday, 11 December 2015

1. Bahasa dan Berpikir
Berpikir adalah daya yang paling utama dan merupakan ciri yang khan yang membedakan manusia dari hewan. Manusia dapat ber-pikir karena manusia mempunyai bahasa, hewan tidak. "Bahasa" hewan bukanlah bahasa seperti yang dimiliki manusia. "Bahasa" hewan adalah bahasa instink yang tidak perlu dipelajari dan di-ajaikan. Bahasa manusia adalah hasil kebudayaan yang harus dipelajari dan diajarkan.
Dengan bahasa manusia dapat memberi nama kepada segala sesuatu baik yang kelihatan maupun yang tidak kelihatan. Semua benda, nama sifat, pekerjaan, ,dan hal lain yang abstrak, diberi nama. Dengan demikian, segala sesuatu yang pernah diamati dan dialami dapat disimpannya, menjadi tanggapan-tanggapan dan pengalaman-pengalaman kemudian diolahnya (berpikir) menjadi pengertian-pengertian.
Dengan singkat, karena memiliki dan mampu berbahasa maka manusia berpikir. Bahasa adalah alat yang terpenting bagi berpikir. Tanpa bahasa manusia tidak dapat berpikir. Karena eratnya hubungan antara bahasa dan berpikir itu, Plato pernah mengatakan dalam bukunya Sophistes "berbicara itu berpikir yang keras (terdengar), dan berpikir itu adalah "berbicara batin".

2. Apakah Berpikir Itu?
Dalam arti yang terbatas berpikir itu tidak dapat didefinisikan. Tiap kegiatan jiwa yang menggunakan kata-kata dan pengertian selalu mengandung hal berpikir.
Berpikir adalah satu keaktipan pribadi manusia yang meng-akibatkan penemuan yang terarah kepada suatu tujuan. Kita berpikir untuk menemukan pemahaman/pengertian yang kita kehendaki.

Ciri-ciri yang terutama dari berpikir adalah adanya abstraksi. Abstraksi dalam hal ini berarti: anggapan lepasnya kualitas atau relasi dari benda-benda, kejadian-kejadian dan situasi-situasi yang mula-mula dihadapi sebagai kenyataan. Sebagai contoh, kita lihat sebungkus rokok, rokok itu sebuah benda yang kongkrit. Jika kita pandang hanya warna bungkus rokok itu, maka warna isi kita lepas-kan dari semua yang ada pada sebungkus rokok itu (bentuknya, rasanya, beratnya, baunya, dan sebagainya). Mula-mula warna itu hanya pada benda kongkret yang kita hadapi dan merupakan bagian dari keutuhan yang tidak dapat dilepaskan. Sekarang warna itu sendiri kita pandang, dan kita pisahkan dari keseluruhan bungkus rokok. Dengan demikian dalam arti luas kita dapat mengatakan: Berpikir adalah bergaul dengan abstraksi-abstraksi. Dalam arti yang sempit berpikir adalah meletakkan atau mencari hubungan/pertalian antara abstraksi-abstraksi. Berpikir erat hubungannya dengan daya-daya jiwa yang lain, seperti dengan tanggapan, ingatan, pengertian, dan perasaan. Tanggapan me-megang peranan penting dalam berpikir, meskipun adakalanya dapat mengganggu jalannya berpikir. Ingatan merupakan syarat yang harus ada dalam berpikir, karena memberikan pengalaman-pengalaman dari pengamatan yang telah lampau. Pengertian, meskipun merupakan hasil berpikir dapat memberi bantuan yang besar pula dalam suatu proses berpikir. Perasaan selalu menyertai pula; is merupakan dasar yang mendukung suasana hati, atau sebagai pemberi keterangan dan ketekunan yang dibutuhkan untuk memecahkan masalah/persoalan. 

Related Posts:

  • KEPRIBADIAN PADA MASA USIA SETENGAH TUA DAN USIA LANJUT KEPRIBADIAN PADA MASA USIA SETENGAH TUA Meskipun batas-batas usia pada masa ini sulit ditentukan dan dapat saja disebut sebagai "akhir masa dewasa", namun dapat dianggap bahwa masa ini berlang-sung mulai dari saat di mana … Read More
  • KEPRIRADIAN PADA MASA AWAL DEWASA Dengan berakhirnya masa remaja maka proses perkembangan individu di-anggap selesai, dan masyarakat memandangnya sebagai orang dewasa. Tetapi kadang-kadang terjadi ketergantungan anak remaja diperpanjang dan melam-paui u… Read More
  • MOTIVASI Apakah Motivasi Itu? Beberapa contoh: Seorang pengendara beca bermandi peluh menarik penumpang yang gemuk-gemuk di panas matahari dan di jalan yang menanjak. Seorang mahasiswa b.ertekun mempelajari buku sampai malam, tida… Read More
  • GANGGUAN SKIZOTIPAL F21 GANGGUAN SKIZOTIPAL Pedoman Diagnostik • Rubrik diagnostik ini tidak dianjurkan untuk digunakan secara umum karena tidak dibatasi secara tegas dengan skizofrenia simpleks atau dengan gangguan kepri-badian skizoid ata… Read More
  • Klasifikasi Motif-motifPara ahli psikologi berusaha menggolong-golongkan motif-motif yang ada dalam diri manusia atau suatu organisme, ke dalam beberapa golongan menurut pendapatnya masing-masing. a. Sartain membagi motif-motif itu menjadi dua gol… Read More

0 comments:

Post a Comment

Blog Archive

Powered by Blogger.

Apakah ilmu yang ada di blog ini bermanfaat ?

Popular Posts

Recent Posts

Text Widget