Saturday, 5 December 2015

F21 GANGGUAN SKIZOTIPAL
Pedoman Diagnostik
• Rubrik diagnostik ini tidak dianjurkan untuk digunakan secara umum karena tidak dibatasi secara tegas dengan skizofrenia simpleks atau dengan gangguan kepri-badian skizoid atau paranoid.
• Bila istilah ini digunakan untuk diagnosis, tiga atau empat gejala khas berikut ini hares sudah ada, secara terus menerus atau secara episodik, sedikitnya untuk 2 tahun lamanya
(a) afek yang tidak wajar atau yang menyempit / "constricted" (individu tampak dingin dan acuh tak acuh)
(b) perilaku atau penampilan yang aneh, eksentrik atau ganjil
(c) hubungan sosial yang buruk dengan orang lain dan tendensi menarik diri dari pergaulan social;
(d) kepercayaan yang aneh atau pikiran bersifat magik, yang mempengaruhi perilaku dan tidak serasi dengan norma-norma budaya setempat;
(e) kecurigaan atau ide-ide paranoid;
(f) pikiran obsesif berulang-ulang yang tak terkendali, sering dengan isi yang bersifat "dysmorphophobic" (keyakinan tentang bentuk tubuh yang tidak normal' buruk dan tidak terlihat secara objektif oleh orang lain), seksual atau agresif;
(g) persepsi-persepsi pancaindera yang tidak lazim termasuk mengenai tubuh (somatosensory) atau lain, depersonalisasi atau derealisasi;
(h) pikiran yang bersifat samar-samar (vague), berputar-putar (circumstantial), penuh kiasan (metaphorical),
sangat terinci dan ruwet (overelaborate), atau stereotipik, yang bermanifestasi dalam pembicaraan yang aneh atau cara lain , tanpa inkoheransi yang jelas dan nyata;
(i) sewaktu-waktu ada episode menyerupai keadaan psikotik yang bersifat sementara dengan ilusi, halusinasi auditorik atau lainnya yang bertubi-tubi, dan gagasan yang mirip waham, biasanya terjadi tanpa provokasi dart luar.
• Individu"harus tidak pernah memenuhi kriteria skizofrenia dalam stadium manapun.
• Suatu riwayat skizofrenia pada salah seorang anggota keluarga terdekat memberikan bobot tambahan untuk diagnosis ini, tetapi bukan merupakan suatu prasyarat.

termasuk :
skizofrenia ambang
Skizofrenia laten
Skizofrenia pseudoneurotik
Skizofrenia pseudopsikopatik

gangguan kepribadian skizotipal 

Related Posts:

  • Percobaan-percobaan Kohler tentang Intelijensi Dalam penyelidikannya tentang intelijensi, Kohler mengadakan eksperimen-eksperimen dengan, hewan. Seekor simpanse (semacam beruk yang besar) dikurung di dalam kandang. Di luar kandang itu ditaruh sebuah pisang yang tidak ter… Read More
  • Apakah Intelijensi Itu? Orang berpikir menggunakan pikiran (intelek)-nya. Cepat tidak-nya dan terpecahkan atau tidaknya suatu masalah tergantung kepada kemampuan intelijensinya. Dilihat dari intelijensinya, kita dapat mengatakan seseorang itu panda… Read More
  • PERUBAHAN SOSIAL DAN PERUBAHAN KONSEP KOMUNITAS 1.     PERUBAHAN SOSIAL Setiap masyarakat manusia pasti akan mengalami perubahan. Perubahan-perubahan masyarakat dapat meliputi : nilai-nilai sosial, norma-norma sosial, pola-pola perilaku organis… Read More
  • MASALAH SOSIAL Masalah sosial menyangkut nilai-nilai sosial dan moral. Masalah tersebut merupakan persoalan karena menyangkut tata kelakuan yang immoral, berlawanan dengan hukum dan bersifat merusak. Oleh karena itu masalah social tidak ak… Read More
  • Apakah Ciri-ciri Perbuatan Intelijen? Suatu perbuatan dapat dianggap intelijen bila memenuhi beberapa syarat antara lain: a. Masalah yang dihadapi  Banyak sedikitnya merupalum masalah yang baru bagi yang bersangkutan. Umpama ada soal: "Menga-pa api jika d… Read More

0 comments:

Post a Comment

Blog Archive

Powered by Blogger.

Apakah ilmu yang ada di blog ini bermanfaat ?

Popular Posts

Recent Posts

Text Widget