F21
GANGGUAN SKIZOTIPAL
Pedoman
Diagnostik
• Rubrik diagnostik ini tidak dianjurkan untuk
digunakan secara umum karena tidak dibatasi secara tegas dengan skizofrenia
simpleks atau dengan gangguan kepri-badian skizoid atau paranoid.
• Bila istilah ini digunakan untuk diagnosis, tiga
atau empat gejala khas berikut ini hares sudah ada, secara terus menerus atau
secara episodik, sedikitnya untuk 2 tahun lamanya
(a) afek yang tidak wajar atau yang menyempit /
"constricted" (individu tampak dingin dan acuh tak acuh)
(b) perilaku atau penampilan yang aneh, eksentrik
atau ganjil
(d) kepercayaan yang aneh atau pikiran bersifat
magik, yang mempengaruhi perilaku dan tidak serasi dengan norma-norma budaya
setempat;
(e) kecurigaan atau ide-ide paranoid;
(f) pikiran obsesif berulang-ulang yang tak
terkendali, sering dengan isi yang bersifat "dysmorphophobic"
(keyakinan tentang bentuk tubuh yang tidak normal' buruk dan tidak terlihat
secara objektif oleh orang lain), seksual atau agresif;
(g) persepsi-persepsi pancaindera yang tidak lazim
termasuk mengenai tubuh (somatosensory) atau lain, depersonalisasi atau
derealisasi;
(h) pikiran yang bersifat samar-samar (vague),
berputar-putar (circumstantial), penuh kiasan (metaphorical),
sangat terinci dan ruwet (overelaborate), atau
stereotipik, yang bermanifestasi dalam pembicaraan yang aneh atau cara lain ,
tanpa inkoheransi yang jelas dan nyata;
(i) sewaktu-waktu ada episode menyerupai keadaan
psikotik yang bersifat sementara dengan ilusi, halusinasi auditorik atau
lainnya yang bertubi-tubi, dan gagasan yang mirip waham, biasanya terjadi tanpa
provokasi dart luar.
• Individu"harus tidak pernah memenuhi kriteria
skizofrenia dalam stadium manapun.
• Suatu riwayat skizofrenia pada salah seorang
anggota keluarga terdekat memberikan bobot tambahan untuk diagnosis ini, tetapi
bukan merupakan suatu prasyarat.
termasuk :
skizofrenia
ambang
Skizofrenia
laten
Skizofrenia
pseudoneurotik
Skizofrenia
pseudopsikopatik
gangguan
kepribadian skizotipal
0 comments:
Post a Comment