Baron & Byrne (2003)
Kognisi sosial adalah tata cara kita dalam
menginterpretasi, enganalisa, mengingat dan menggunakan informasi tentang dunia
sosial.
Ø
Mempelajari cara kerja pikiran kita dlm memahami
lingkungan sekitar supaya mampu berfungsi di dlmnya scr adaptif.
Ø
Kita dpt memproses informasi dr link (info
ditangkap oleh indra) scr otomatis,
tanpa usaha & di luar kehendak.
Ø
Ada keterbatasan pada kapasitas kita untuk
berfikir mengenai orang lain
Ø
Mempelajari cara kerja pikiran kita dlm memahami
lingkungan sekitar supaya mampu berfungsi di dlmnya scr adaptif.
Ø
Kita dpt memproses informasi dr link (info
ditangkap oleh indra) scr otomatis,
tanpa usaha & di luar kehendak.
Misal:
Kita mampu melakukan dua hal sekaligus dlm wkt bersamaan (menyetir sambil
sms-an, belajar sambil mendengarkan
lagu).
Ø
Ada keterbatasan pada kapasitas kita untuk
berfikir mengenai orang lain
Misal:
suatu saat membutuhkan konsentrasi penuh & kompleks ( Sso pegemudi
kehilangkan konsentrasi kendali & membahayakan dirinya & pengguna jalan
lainnya).
Bahasan
Kognisi Sosial
- Skema (schema)
- Jalan Pintas Mental
- Penyimpangan dlm Pemikiran Sosial
- Hubungan afek (oerasaan) dg Kognisi.
Skema (Schema)
Ilustrasi !
“Saat memasuki sebuah restoran di Maroko, pemain
musik memainkan musiknya & mengiringi hingga kami duduk, kemudian berhenti.
Setelah itu main lagi setiap ada tamu dtg hingga mereka duduk: mereka memainkan
musik utk menyambut tamu yang baru datang. Saat kami duduk, seorang pria dtg dg
sebuah teko besar dan menggerakkannya ke arah mangkuk metal di tengah meja. Dg
cepat saya mengerti, kalau pria trsbt ingin kami mengulurkan tangan dan dicuci
dg air dlm teko besar itu. Stlh makan malam tsbt, kami keluar, para pemusik
kembali bermain, & saya menyadari ada sebuah piring besar berisi koin
diletakkan strategis di depan kami, lalu, saya meletakkan bbrp koin, dan pemain
mengucapkan terima kasih.”
Ø
Skema adalah kerangka mental yang berpsat pada
tema-tema spesifik yang dapat membantu kita mengorganisasikan informasi sosial.
Ø
Skema dibentuk oleh budaa di mana kita tinggal.
Ø
Begitu bentuk, skema mampu mempengaruhi perilaku
sosial kita.
Misal
: pada contoh di atas, pengalaman yang blm pernah dialami sblmnya, namun mampu
mengetahui apa yang sdg terjadi dg cepat.
•
Pernah mengalami situasi yang mirip di masa lalu
(pernah makan diberbagai restoran)
•
Skema restoran ini dianggap sebagai kerangka
mental yang dibangun melalui berbagai restoran yang telah dikunjungi shg
membantu memahami info sosial yang baru.
Pengaruh Skema terhadap Kognisi Sosial
Ø
Skema berpengaruh pada semua aspek dasar kognisi
sosial.
Ø
Skema menimmbulkan efek kuat pada ketiga proses
dasar berikut:
- Perhatian atau atensi (attention)
- Penngkodean (encoding)
- Mengingat kembali (retriveal)
Perhatian atau Atensi (attention)
Ø
Skema berperan sebagai penyaring: informasi yang
konsisten dg skema lebih diperhatikan dan mungkin utk dimasukkan dlm kesadaran.
Misal;
Ø
Sedangkan informasi yang tidak cocok dengan
skema cenderung diabaikan.
Misal:
Ø
Pada saat banyak informasi yang masuk, akan
menggunakan skema-skema yang ada, karena kerangka ini membantu dlm memproses
informasi dengan usaha yang lebih sedikit.
Pengkodean (encoding)
Ø
Adalah informasi yang dimasukkan ke dalam
ingatan kita, bahwa informasi yang menjadi fokus perhatian kita lebih mungkin
utk disimpan dlam ingatan jangka panjang.
Ø
Informasi yang sesuai dengan skema kita yang akn
dikodekan.
Ø
Apabila terdapat informasi yang tidak sesuai
dengan skema, namun dianggap penting, maka akan dikodekan dlm ingatan yang
lokasinya terpisah (dilabel unik).
Misal:
Belanja ke pasar dapat door price.
Mengingat Kembali (retrieval)
Ø
Informasi yang paling siap untuk diingat adalah
informasi yang konsisten dengan skema kita.
Ø
Orang cenderung mengingat dan menggunakan
informasi yang konsisten dengan skema dibandingkan dg informasi yang tidak
konsisten.
Ø
Penggunaan informasi dlm mengambil keputusan
dipenngaruhi oleh seberapa kuat skema terbentuk dan tersimpan, serta seberapa
besar beban kognitif pada saat itu.
Misal:
Beban kognitif tinggi, cenderung menggunakan skema yang ada (telah dimiliki)
Ringkasan!
Ø
Skema didasarkan pada pengalaman lalu kita
(skema merefleksikan pengetahuan yang didapat dr pengalaman kita di dunia
sosial)
Ø
Skema membantu kita dlm memahami dunia, namun
terdapat kelemahan serius.
Ø
Skema mempengaruhi apa yang kita perhatikan, yang
masuk dalam ingatan & yang kita ingat.
Ø
Skema bisa mendistorsi pemahaman terhadap dunia
sosial (misalnya: prasangka).
Ø
Skema sekali terbentuk akan sulit untuk dirubah.
Dua efek
skema:
- Skema memiliki efek bertahan (persevereanc effect),meskipun kita dihadapkan pada informasi yang kontradiktif.
Misal:
stereotyping pada kelompok sosial tertentu, misal orang2 sumatra keras &
kasar, padahal tidak semua org seperti itu, tapi tetap saja beranggapan
demikian.
2. Skema
bisa memberi efek pemenuhan harapan
diri (self-fulfilling prophecy)
Misal:
Self-Fulfilling
Prophecy (pemenuhan harapan
diri) Bagaimana Keyakinan Membentuk realita
Ø
Ramalan yang membuat ramalan itu sendiri
benar-benar terjadi.
Ø
Penelitian Rosental (1994), pada awalnya guru
diberitahu bahwa murid-muridnya memiliki IQ yang tinggi & akan berkembang
pesat secara akademik .
Ø
Guru memberi tugas2 yang lebih menantang, banyak
memberikan umpan balik, guru bertindak dengan cara yang menguntungkan siswa
& akhirnya siswa benar-benar menjadi seperti yang diharapkan
Heuristik & Pemrosesan Otomatis
Ø
Kapasitas kognitif yang telah terlampau pennuh (overload).
Misal:
percakapan melalui telfon genggam sangat menyeap konsentrasi & pikiran, shg
tidak menyisakan kapasitas kognitif yang cukup utk berkendara dg aman.
Ø
Hal ini memasuki kondisi kejenuhan informasi (information overload): suatu keadaan
di mana pengolahan informai telah berada di luar kapasitas kemampuan yang sesungguhnya.
Ø
Strategi utk meningkatkan kapasitas kognitif
(jalan pintas) harus memenuhi syarat2: mampu menyediakan cara cepat &
sederhana juga dpt berhasil digunakan àHeuristik & pemrosesan otomatis
Heuristik (Heuristic)
Ø
Adalah aturan sederhana utk membuat keputusan
kompleks atau menarik kesimpulan secara cepat & seakan tanpa usaha yang
berarti
Ø
Terdapat dua jenis Heuristik, yaitu:
- Heuristik Keterwakilan (heuristic representativness)
- Heuristik Ketersediaan (availability heuristic)
Heuristik Keterwakilan (menilai berdasarkan kemiripan)
Ø
adalah suatu setrategi untuk membuat penilaian
berdasarkan pada sejauh mana stimuli atau peristiwa tesebut mempunyao kemiripan
dengan stimuli atau kategori lain
•
Misal: Memprediksi pekerjaan seseorang dilihat
dari penampilannya.
•
“Seorang wanita, tetangga baru sblh rumah,
berpakaian konservatif, orangnya teratur & rapi, memiliki perpustakaan
besar di rumahnya, & terlihat sangat lembut & sedikit pemalu.”
•
Apakah dia seorang manajer, dokter, pelayan
restoran, pustakawan atau pengacara?
•
Mungkin kalian akan secara cepat menyimpulkan
dia seorang pustakawan.
•
Berdasarkan ciri-cirinya lebih dekat dengan
ciri-ciri profesi ini dibandingkan dengan ciri-ciri dokter, pelayan restoran
maupun pengacara.
•
Penilaian ini menggunakan cara à Heuristik keterwakilan
(menilai berdasarkan kemiripan)
•
Semakin
mirip seseorang dg ciri-ciri khas orang lain dari suatu kelompok, semakin
mungkin dia merupakan bagian dr kelompok tersebut.
Heuristik Ketersediaan (menilai berdasarkan banyaknya info yang didapatkan)
Ø
Sebuah strategi untuk membuat keputusan
berdasarkan seberapa mudah suatu informasi yang spesifik dpt dimunculkan dalam
pikiran kita.
Ø
Jadi semakin mudah suatu informasi masuk ke
dalam pikiran, semakin besar pengaruhnya terhadap penilaian atau keputusan yang
akan dibuat.
Misalkan:
Seorang menjadi takut naik pesawat terbang, karena seringnya dan
digembor2kannya berita mengenai kecelakaan pesawat terbang. Padahl kemungkinan kecelakaan mobil 100 kali lbh
tinggi.
Contoh
lain:
Seorang
manager melakukan penilaian kinerja, cenderung mengingat perilaku ekstrem atau
tidak biasa, ketika dia tidak dpt mengontrol emosinya & marah pada anda. àhal ini mudah teringat
& terpikirkan.
Ø
Berdasarkan penelitian diketahui bahwa
kecenderungan menggunakan heuristik lebih pada mudahnya berfikir subjektif di
mana informasi yang relevanlah yyang langsung diingat.
Pemaparan Awal: efek dari meningkatnya ketersediaan informasi.
Ø
Heuristik ketersediaan berkaitan dengan konsep pemaparan awal (priming) yaitu
bertambahnya ketersediaan informasi sebagai hasil dari sering hadirnya
rangsangan atau peristiwa-peristiwa tertentu.
•
Misal: sindrom
mahasiswa kedokteran à
mereka curiga memiliki berbagai penyakit serius, misal sakit kepala yang
diderita mengarahkan pada pertanyaan apakah sakit tumor,
•
Karena mahasiswa dihadapkan pada penjelasan dan
buku2 tentang penyakit-penyakit.
•
Ketakutan yang dibesar2kan stlh menonton film
horor atau perasaan romantis stlh menonton adegan percintaan.
Pemaparan Awal Otomatis (Automatic Priming)
Ø
Ketersediaan informasi tertentu dpt ditingkatkan
oleh sumulus yang dipaparkan sebelumnya, meskipun tidak disadari bhw kita sdg
berhadapan dg stimulus ini.
Misal:
saat duduk di bioskop menunggu film dimulai, dan sdg memikirkan sesuatu yang
penting. Akibatnya tidak menyadari adanya pesan dilayar bioskop yang mendorong
utk beli popcorn. Bbrp menit kemudian melihat org dibarisan depan makan
popcorn. Tiba2 kita mendapat dorongan kuat membeli popcorn.
Ø
Kemunculannya karena dorongan melalui pesan yang
kehadirannya tidak disadari.
Pemrosesan Otomatis
Ø
Dilema utama yang dihadapi kognidi sosial adalah
kapasitas dlm mengolah informasi terbatas, namun kehidupan membanjiri sejumlah
informasi & kita dituntut berurusan dg seluruh informasi scr efektif &
efisien.
Ø
Cara lain dlm mengatasi permasalahan ini adalah Pemrosesan
Otomatis.
Ø
Pemrosesan otomatis ini terjadi ketika, setelah
berpengalaman melakukan suatu tugas atau mengolah informasi tertentu, kita
sampai pada suatu tahap di mana kita dpt melakukan tugas/ informasi tertentu yang
seakan tanpa perlu usaha yang besar, secara otomatis,& tidak disadari.
Misal:
Informasi dari media TV dpt memicu perilaku membeli sebuah produk. Atau pada
ahirnya kita tidak perlu lg meikirkan cara naik motor.
Sumber-sumber kesalahan dlm Kognisi Sosial
Ø
Dalam memahami org lain dan dunia sosial,
terdapat banyak kecenderungan dlm mengalami kesalahan.
Ø
Beberapa yang menyebabkan kesalahan adalah
- Bias Negativitas d. Pemikiran Kounterfaktual
- Bias Optimistik. e. Pemikiran Magis
- Kerugian akibat banyak berfikir f. Menekan Pikiran
Bias Negativitas
Ø
Bias negativitas mengacu pada fakta bahwa kita
menunjukkan sensitivitas yang lebih besar pada informasi negatif dari pada
informasi positif.
Misalnya: Teman mengenalkan koleganya yang
menyenangkan, pintar, cantik, ramah dan dapat dipercaya. Namun, kemudian dia
juga menyebutkan dia suka menyombongkan diri (info negatif).
Apa yang cenderung kalian ingat?
Hasil penelitian menunjukkan yang akan lebih diingat
adalah hal yang negatif tersebut.
Ø
Respon yang cepat terhadap rangsang negatif seringkali penting untuk bertahan hidup (pada perspektif
evolusi)
Ø
Informasi negatif direfleksikan hal-hal di
lingkungan yang mungkin mengancam keselamatan & kesejahteraan seseorang.
Ø
Shg sgt penting utk sensitif thd stimulus
negatif agar segera dapat direspon dg cepat.
Misalnya: kita lebih sensitif dlm mengenali
ekspresi marah atau permusuhan drpada
ekspresi positif (keramahan/ persahabatan).
Bias Optimistik
Ø
Bias optimistik adalah kesalahan dlm kognisi
sosial yang berkesebalikan dr Bias Negativistis.
Ø
Yaitu merupakan kecenderungan kita untuk
mengharapkan agar segala sesuatu berjalan dengan baik.
Ø
Kebanyakan org percaya bahwa mereka memiliki
kemungkinan lebih besar dibandingkan dg orang lain utk dapat pekerjaan yang
baik, pernikahan yang baik, mengerjakan tugas lebih cepat.
Ø
Sehingga mengakibatkan kesalahan dlm
perencanaan / planning fallacy
Ø
Kesalahan perencanaan adalah kecenderungan kita
percaya bahwa kita dapat melakukan lebih banyak perkerjaan dlm suatu periode
daripada yang sebenarnya bisa dilakukan.
Misalnya:
•
Pemerintah sering kali mengumumkan jadwal
pengerjaan fasilitas umum yang terlalu optimistik (misal pembangunan jalan
selesai sblm mudik, bandar udara baru, stadion utk ASEAN GAMES) akhirnya molor.
•
Kita juga sering melakukannya, tidak realistik
saat memperkirakan suatu pekerjan akan selesai pada waktu tertentu ternyata
selesai jauh lebih lama.
Faktor penyebab munculnya Optimistik
- Cenderung berkenaan pada faktor-faktor yang berada di luar kontrol mereka (misal: efek buruk/ hambatan)
- Motivasi, dlm menyelesaikan tugas. Dlm membuat perencanaan pekerjaan sering kali menebak apa yang akan terjadi adalah apa yang mereka harapkan terjadi. Misal pekerjaan selesai tepat waktu & tanpa hambatan.
Kerugian Akibat Terlalu Banyak Berfikir
Ø
Pemikiran rasional secara umu tampak
menuntungkan, karena rasionalitas akan menghindarkan pada kesalahan atau bias.
Ø
Namun, pernahkan kalian mengalami hal ini…
“Berfikir berat dan dalam waktu lama tentang suatu
hal (misal sedang berselisih dg teman) atau keputusan (mau bekerja atau
kuliah), sehingga kalian semakin bingung?
Ø
Nah, berfikir secara rasional terkadang
menimbulkan terlalu banyak buah pikiran yang baik dan membuat semakin bingung.
Ø
Sehingga, terlalu banyak berfikir dapat membawa
kita ke dalam kesulitan kognitif yang serius.
Pemikiran Konterfaktual
Ø
Pemikiran Konterfaktual adalah kecenderungan
untuk membayangkan hasil yang lain dari pada yang sesungguhnya terjadi dalam
syatu situasi (berfikir tentang “apa yang akan terjadi seandainya…”)
Ø
Pemikiran konterfaktual ada dua macam, yaitu:
- Upward counterfactuals à membayangkan kemungkinan yang lebih baik à penyesalan
- Downward counterfactuals à membayangkan kemungkinan lbh buruk à Rasa puas
Misalnya: Kita mendapatkan nilai ujian B. Apabila
memaknainya dg…
•
Jika seandainya saya mendapat nilai Aà penyesalan.
•
Jika seandainya saya mendapat nilai C à rasa puas/ bersyukur.
Pemikiran Magis (Magical Thinking)
Ilustrasi !
Kalian sedang berada di kelas & tidak ingin dosen
memanggil kalian. Jika kalian berfikir dosen akan memanggil , apakah pemikiran
ini meningkatkan kemungkinan nama kalian dipanggil?
Seorang meninggal karena AIDS telah membeli baju
hangat yang masih terbungkus rapat. Setahun kemudian kalian diberikan baju
hangat tersebut, apakah kalian akan memakainya?
Bayangkan seseorang memberikan coklat berbentuk jari
manusia yang terpotong, apakah kalian akan memakannya?
Ø
Sebagai manusia, kita cukup rentan terhadappemikiran
magis.
Ø
Pemikiran Magis adalah berfikir dengan melibatkan asumsi yang
tidak berdasarkan alasan yang rasional., misalkan keyakinan bahwa sesuatu yang
mirip dengan lainnya berasal dr sumber yang serupa.
Ø
Pemikiran ini menimbulkan asumsi yang tidak
berdasar pada rasionalitas namun terasa kuat penngaruhnya.
Ø
Beberapa prinsip dlm pemikiran magis, yaitu:
- Hukum penularan (law of contagion):yaitu ketika dua objek bersentuhan, masing-masing memberikan miliknya dan pegaruh sentuhan tersebut serasa jauh lebih lama walaupun sentuhan itu sendiri telah lama berakhir.
- Hukum kesamaan (law of similarity);hal-hal yang saling menyerupai akan memiliki ciri dasar yang sama.
- Pemikiran dapat mempengaruhi lingkungan fisik: kemungkinan pemikiran tentang suatu peristiwa dapat membuat peristiwa itu benar-benar terjadi.
Menekan Pikiran (Thought Suppression)
Ø
Menekan pikiran adalah usaha untuk
mencegah pikiran-pikiran tertentu memasuki alam kesadaran.
Misalnya:
Seorang sdg diet à
menghindari memikirkan makanan lezat.
Seoranng yang sedang mencoba berhenti merokok à menghindari pemikiran
ttg kenikmatan merokok.
Ø
Bagaimana menekan pikiran dijelaskan oleh Daniel
Wegner psikolog sosial yang meneliti menekan pikiran scr detail.
Ø
Usaha penyimpulan pikiran dr luar kesadaran
melibatkan dua komponen
- Proses pemantauan, yaitu proses pemikiran awal yang memberi tahu mengenai pemikiran yang tidak diinginkan.
- Sistem pencegahan aktif yang menjaga agar pikiran tersebut tetap berada di luar kesadaran melalui gangguan berupa pemikiran yang lain
Ø
Usaha-usaha ini sering berhasil, namun terkadang
menghasilkan efek pantulan artinya pemikiran itu malah semakin meningkat
frekuensinya.
Ø
Org2 dg tinggi reaktansinya (reaksi negatif thd
ancaman) cenderung mengalami efek pantulan
Afek & Kognisi
Ø
Bahasan sebelumnya mengenai “melihat dunia dari
kacamata optimisme” à
kecenderungan mengharapkan hasil positif dlm berbagai hal.
Ø
Penerapan lain dlm kognisi sosial adalah suasana
hati yang baik berpengaruh pada pikiran dan persepsi kita.
Ilustrasi !
•
Pikirkan saat kita sedang berada dalam suasana
hati yang baik, bukankah dunia ini tampak sebagai tmpt yang lebih menyenangkan?
Dan
•
Segala hal dan semua orang terlihat lebih
menyenangkan, ketimbang saat kita dlm suasana hati kurang baik (sedih atau
marah)?
Ø
Ilustrasi tesebut mengilustrasikan bahwa ada
hubungan yang saling mempengarui antara afek (suasana hati saat ini)
dengan kognisi (cara kita memproses, menyimpan, mengingat dan
menggunakan informasi sosial).
Ø
Berdasarkan penelitian hubungan di antaranya
saling mempengaruhi, seperti jalan dua arah.
- Perasaan & suasana hati mempengaruhi kognisi.
- Kognisi berpengaruh pada perasaan & suasana hati.
Pengaruh Afek pada Kognisi
Ø
Suasana hati saat ini dapat secara kuat
mempengaruhi reaksi kita terhadap rangsang yang baru pertama kali kita temui.
Ø
Rangsangan tersebut bisa berbentuk orang, makanan,
atau lokasi geograifs yang belum pernah di temui.
Misalnya:
•
Bayangkan! Kalian sdg mendapatkan kabar baik
(misal nilai ujian A). Kemudian dosen memperkenalakn mhsw baru. Kalian sempat
mengobrol denganya, lalu masuk ke kelas. Apa kesan anda thd mhsw baru trsbt?
•
Kalian akan menilai lebih menyenangkan daripada
saat kondisi perasaan kalian sedang tidak baik.
Ø
Perasaan & suasana hati berpengaruh pada
ingatan, yaitu:
- Ingatan bergantung pada suasana hati (mood-dependent)
yaitu
apa yang kita ingat saat berada dlm suasana hati tertentu, dpt ditentukan,
sebagiannya, oleh apa yang dipelajari sebelumnya dlm suasana hati tersebut.
- Efek kesesuaian suasana hati (mood congruence effects)
Kecenderungan
kita menyimpan atau mengingat informasi positif saat berada dlm afek positif,
dan info negatif saat dlm afek negatif.
Ø
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam suasana
gembira/ positif
- Dapat meningkatkan kreativitas
Perasaan
senang dpt mengaktivasi ide dan asosiasi lebih banyak dibanding perasaan
negatif.
- Meningkatkan perilaku prososial
Ø
Kontaminasi mental
Sebuah
proses di mana penilaian, emosi atau perilaku kita dipengaruhi oleh proses
mental yang tidak disadari dan tidak dppt dikendalikan.
Misal:
Juri pengadilan lebih menilai negatif berkas yang menjelaskan proses pembantaian
dibanding hanya laporan pembantaian saja.
Pengaruh Kognisi pada Afeksi
Ø
Terdapat penelitian yang menjelaskan pengaruh
pikiran thd perasaan.
Ø
Teori Emosi Dua Faktor (ttwo-factors theory
of emotion) menjelaskan bahwa kita sering tidak mengetahui perasaan/ sikap
kita sendiri.
Ø
Sehingga disimpulkannya dr lingkungan, dr
situasi di mana kita mengalami reaksi2 internal.
Misal:
•
Kita mengalami perasaan tertentu atas kehadiran
sso yang menarik, kita menyimpulkannya bahwa kita sdg jatuh cinta.
•
Perasaan tertentu saat mengemudi lalu ada yang
memotong jalur kita, disimpulkan bahwa perasaan yang dirasakan adl marah.
•
Kognisi dpt mempengaruhi emosi melalui aktivasi
skema yang di dalamnya terdpt komponen afektif kuat.
Misalkan:
Kita masuk ke dalam kelompok org Sumatra merasakan was-was
dan tidak senang karena tahu org Sumatra memiliki ciri2 keras, nada yang
digunakan tinggi, susah mengalah, dll.
•
Hal-hal tersebut di atas dpt mempengaruhi
perasaan & suasana hati dengan mengaktifkan skema/ stereotip tentang ras,
etnik, agama, atau kelompok tertentu.
Ø
Pikiran mempengaruhi perasaan melibatkan dlm pengaturan
emosi & perasaan kita.
Ø
Situasi negatif tidk dpt terhindarkan dlm hidup
kita, shg belajar mengatasinya adl hl yang penting utk menyesuaikan diri.
Misal:
Sso sering kehilangan kontrol saat marah, akhirnya sulit membina hub baik dg
org lain bahkan dijauhi.
Ø
Untuk mengatasinya dpt digunakan teknik dlm
mengontrol emosi dg menggunakan mekanisme kognitif, yaitu
- Saya tidak pernah memiliki kesempatan
- Menyerah pada godaan.
Saya tidak pernah memiliki kesempatan
Ø
Menyesuaikan pikiran tentang kemungkinan
terjadinya perisitwa negatif, bahwa peristiwa ini tidak bisa dihindari, maka
tidak perlu terlalu sedih.
Misalnya:
Saat mengadiri SALE besar2an, ternyata trdpt kondisi
(rapat dadakan) yang mengakibatkan datang terlambat, (bakalan tidak kebagian),
lalu mengatakan bhw saya tidak akan mendptkan ksmptan itu.
Ø
Hal tersbt dilakukan dg meninjau kembali
kondisinya utk mengurangi kekecewaan dg mental mengurangi kemungkinan
keberhasilan mencapai apa yang dikehendaki.
Ø
Dengan menyakinkan diri bhw sata tidk akan dpt
kesempatan itu.
Ø
Maka dpt mengurangi kekecewaan dan dpt
mengontrol perasaan kita.
Menyerah pada Godaan.
Ø
Mekanisme kognitif lain digunakan utk
mengendalikan perasaan.
Ø
Khususnya utk mengurangi/ menghilangkan perasaan perasaan negatif dengan menyerah pada godaan.
Misalnya:
Ketika sesoerangseseorang sdg merasa sedih atau
kecewa, banyak yang melakukan kegiatan yang disadari tidak baik tapi dpt
membuat mereka merasa lebih nyaman (sementara), yaitu makan makanan berlemak,
tidur-tiduran, menghabisakan waktu dg video games, dll (merupakan godaan).
Alasan org melakukannya:
Alasan jaman dulu
Mereka melakukannya krn kesedihan & kekecewaan
menurunkan kapasitas/ motivasi utk mengontrol dorongan dlm diri kita melakukan
hal2 yang menyenangkan namun tidak baik bagi kita.
Penemuan baru
Org scr sadar memilih utk menyerah pada godaan pada
saat mengalami perasaan negatif yang kuat. Hal ini merupakan pilihan strategis.
Sehingga mereka melakukan apapun yang bisa dilakukan utk mengurangi perasaan
negatifnya yaitu pada godaan godaan yang ada (ngemil, main games, alkohol,
menarik diri dll)
This comment has been removed by the author.
ReplyDelete