Saturday, 16 May 2015

PERILAKU DEFICIT , EKSESIF , DAN ANOMALI
1.       Contoh-contoh perilaku yang termasuk kategori perilaku deficit (minimal yang perlu ditingkatkan) antara lain :
a.      Anak yang tidak dapat menghitung atau menjumlahkan angka-angka dengan tepat.
b.       Siswa yang tidak pernah mengerjakan tugas-tugas sekolah ,
c.       Siswa yang selalu melanggar aturan dan tatatertib sekolah .
d.      Siswa yang sering melakukan pencurian, merokok,dll,
e.      Siswa yang sering membolos,dll
2.       Contoh-contoh perilaku yang termasuk kategori perilaku eksesif (berlebihan yang perlu dikurangi) antara lain :
a.       Perilaku anak yang tidak bisa diam, seperti keluar masuk rumah, naik turun tangga,
b.      Perilaku anak yang suka membuang pakaian ke lantai, membuang buku, dan mengacak-acak pakaian dalam almari,
c.       Perilaku anak yang selalu mengomentari orang lain, mengejek, berlama-lama ngobrol menggunakan telepon.
d.      Perilaku anak yang selalu mengganti chanel TV atau berlama-lama duduk di depan TV,
e.      Perilaku anak yang sangat suka jajan sembarangan,dsb
3.       Contoh-contoh perilaku yang termasuk kategori perilaku anomali (aneh yang perlu ditepatkan sesuai keberadaan perilaku tersebut) antara lain:
a.      Perilaku anak yang suka nyanyi-nyanyi dalam kelas (bisa ditepatkan perilaku tersebut di akademi olah vocal)
b.      Perilaku anak yang suka coret-coret ditembok (bisa ditepatkan perilaku tersebut di akademi seni lukis atau bidang seni lukis)
c.       Perilaku anak yang suka ngomong sendiri (bisa ditepatkan perilaku tersebut kedalam profesi atau bidang tertentu missal: menjadi MC, penyiar radio,dll)
d.      Perilaku anak yang ekstrim ,missal:suka dengan hal-hal penuh resiko (bisa ditepatkan ke kegiatan mendaki gunung, dan berbagai olah raga atau kegiatan yang memacu adrenalin seperti bunch jumping,dll)
e.      Perilaku seseorang yang memiliki ketidakstabilan emosi dan memiliki dorongan/kecenderungan untuk menyakiti dirinya sendiri (bisa ditepatkan ke berbagai kegiatan atau aktivitas penyaluran emosi, misalnya : dilampiaskan atau disalurkan/dituangkan ke dalam tulisan/coretan ,seperti membuat catatan diary/novel/menulis artikel atau melukis sebagai simbol suasana hati orang itu pada saat itu juga,dll)



2 comments:

Powered by Blogger.

Apakah ilmu yang ada di blog ini bermanfaat ?

Popular Posts

Recent Posts

Text Widget