Friday 18 December 2015

Strukturalisme merupakan aliran pertama dalam psikologi, yang dikemukakan oleh Wilhelm Wundt setelah is metakukan eksperimennya di taboratotium. Wundt dan pengikut-pengikutnya berpendapat bahwa pengalaman mental yang kompleks sebenarnya adalah halnya persenyawaan kimiawi yang tersusun dari unsur-unsur kimiawi. Mereka bekerja atas premisnya-premis menyelidiki struktur kesadaran dan mengembangkan hukum-hukum pembentukannya.
Pada pertengahan abad ke-19, yaitu pada awal berdirinya psikologi sebagai satu disiplin ilmu yang mandiri, psikologi didominasi oleh gagasan serta usaha mempelajari elemen-elemen dasar dari kehidupan mental orang dewasa normal, melalui penelitian taboratorium dengan menggunakan metode intropeksi. Pada masa itu, tercatat aliran psikologi yang disebut psikologi strukturalisme. Tokoh psokologi strukturalisme ini adalah Wilhelm Wundt. Wundt dan pengikut-pengikutnya disebut strukturalis karena mereka berpendapat bahwa pengalaman mental yang kompleks itu sebenarnya adalah "struktur" yang terdiri atas keadaan-keadaan mental yang sederhana, seperti halnya persenyawan-persenyawan kimiawi yang tersusun dari unsur-unsur kimiawi. Ciri-ciri dari strukturalisme Wundt adalah penekanannya pada analisis atau proses kesadaran yang dipandang terdiri atas elemen-etemen dasar, serta usahanya menemukan hukum-hukum yang membawahi hubungan antar elemen kesadaran tersebut. Karena pandangan elementalistiknya ini, psikologi strukturalisme disebut juga psikologi elementalisme. Selain dipandang terdiri atas elemen-elemen dasar, yakni kesadaran, oleh Wundt dan para ahli psikologi lainnya pada masa itu, dipandang sebagai aspek yang utama dari kehidupan mental. Segala sesuatu atau proses yang terjadi dalam diri manusia, selalu bersumber pada kesadaran.
 Metode yang dipakai dalam strukturalisme adalah metode instropektif. Metode introspeksi adalah orang yang menjalani percobaan diminta untuk menceritakan kembali pengalamannya atau perasaannya setelah is melakukan suatu eksperimen. Sensasi seperti manic, pahit, dingin dapat diidentifikasi memakai introspeksi.
Menurut Jean Piaget, strukturalisme itu sulit dikenali karena mencakup bentuk-bentuk yang beragam sehingga sulit menampilkan sifat umum dan karena "struktur-struktur" yang dirujuk memperoleh arti yang cenderung berbeda-beda. Struktur adalah sistem transformasi yang mengandung kaidah sebagai sistem dan yang melindungi diri atau memperkaya diri metalui peran transformasi-transformasinya, tanpa keluar dari batas-batasnya atau menyebabkan masuknya unsur-unsur luar. Piaget menyebutkan tiga sifat yang dimaksud dalam sebuah struktur, yakni: totalitas, transformasi, dan pengaturan diri. Sebuah struktur, menurut Piaget, harus dilihat sebagai sesuatu totalitas, meskipun terdiri atas sejumlah unsur, struktur unsur-unsur itu berkaitan satu sama lain dalam sebuah kesatuan. Dilihat secara hierarkis, sebuah struktur terdiri atas sejumlah sub struktur yang terikat oleh struktur yang lebih besar. Dengan demikian, pengertian struktur tidak terbatas pada konsep terstruktur, tetapi sekaligus juga mencakup pengertian proses menstruktur. Pengertian transformasi, pada dasarnya, sejalan dengan konsep tata bahasa generatif-transformasional Chomsky. Sifat yang dinamis ini berkaitan dengan kaidah otoregulasi yang ada pada sebuah struktur.

Tokoh strukturalisme lain adalah Edward Bradford Titcherner (1867-1927). Titcherener merupakan orang Inggris yang pertama yang mewakili pandangan-pandangan psikologi Jerman (Wundt) sebagai murid Wundt, ia menerjemahkan beberapa buku Wundt dalam bahasa Inggris. Setelah belajar di Leipzig, Titchener ingin kembali ke Oxford, namun ditolak, karena psikologi di Inggris tidak sejalan dengan Wundt. Oleh karena itu, ia pergi ke Cornell University di Amerika Serikat, dan sebagai guru besar, ia mengembangkan strukturalisme di Amerika Serikat dari universitas tersebut. 

0 comments:

Post a Comment

Blog Archive

Powered by Blogger.

Apakah ilmu yang ada di blog ini bermanfaat ?

Popular Posts

Recent Posts

Text Widget