Thursday 3 December 2015

Apakah Motivasi Itu?

Beberapa contoh: Seorang pengendara beca bermandi peluh menarik penumpang yang gemuk-gemuk di panas matahari dan di jalan yang menanjak. Seorang mahasiswa b.ertekun mempelajari buku sampai malam, tidak menghiraukan lelah dan kantuknya. Seorang petani men-cangkul disawahnya dari pagi sampai petang tanpa berhenti, dan sebagainya. Jika kita perhatikan si petani itu, timbul pertanyaan dalam diri kita: Mengapa mereka melakukan atau bekerja seperti itu? Atau dengan kata lain; Apakah yang mendorong mereka untuk beibuat demikian? Atau: Apakah motif mereka itu? Dalam kehidupan sehari-hari jarang kita dengan sengaja memperhatikan dan merenungkan perbuatan-perbuatan teman-teman kita atau orang-orang lain yang demikian. Juga terhadap perbuatan kita sendiri, seringkali kita tidak begitu menghirau-kannya. Padahal jika direnungkan, banyak hal-hal yang me-ngagumkan kita dan sangat menarik bagi kita untuk menyelidiki-nya.
Dari contoh tersebut di atas jelaslah agaknya bahwa: Yang dimaksud dengan motif ialah segala sesuatu yang mendorong se-seorang untuk bertindak melakukan sesuatu. Atau seperti di-katakan oleh Sartain dalam bukunya Psychology Understanding of Human Behavior: Motif adalah suatu pernyataan yang kom-pleks di dalam suatu organisme yang mengarahkan tingkah laku/ perbuatan ke suatu tujuan atau perangsang. (Perhatikan perbuat-an-perbuatan tukang beca, mahasiswa dan petani tersebut di atas). Apa saja yang diperbuat manusia, yang penting maupun, yang kurang penting, yang berbahaya maupun yang tidak mengandung risiko, selalu ada motivasinya. Juga dalam soal belajar, motivasi itu sangat penting. Motivasi adalah syarat mutlak untuk belajar.
Di sekolah seringkali terdapat anak yang malas, tidak menyenangkan, suka membolos, dan se-bagainya. Dalam hal demikian berarti bahwa guru tidak berhasil mernberikan motivasi yang tepat untuk mendorong agar ia bekerja  dengan segenap tenaga dan pikirannya. Dalam hubungan ini, perlu diingat, bahwa nilai buruk pada suatu mata pelajaran ter-tentu belum tentu berarti bahwa anak itu bodoh terhadap mata pelajaran itu. Seringkali terjadi seorang anak malas terhadap suatu mata pelajaran, tetapi sangat giat dalam mata pelajaran yang lain. (Contoh?) Banyak bakat anak tidak berkembang karena tidak diperoleh-nya motivasi yang tepat. Jika seseorang mendapat motivasi yang tepat, maka lepaslah tenaga yang luar biasa, sehingga tercapai hasil-hasil yang semula tidak terduga. Sartain menggunakan kata motivasi dan drive untuk pengertian yang sama. Ia mengatakan: pada umumnya suatu motivasi atau dorongan adalah suatu pernyataan yang kompleks di dalam suatu organisme yang mengarahkan tingkah laku terhadap suatu tujuan (goal) atau perangsang (incentive).
Tujuan (goal) adalah yang menentukan/membatasi tingkah laku organisme itu. Jika yang kita tekankan ialah faktanya/obyeknya, yang menarik orga-nisme itu, maka kita pergunakan istilah "perangsang" (incentive). Banyak ahli-ahli psikologi yang membatasi penggunaan istilah drive untuk pernyataan-pernyataan seperti: lapar, haus, pemuasan seksual dan sebagainya, yang semua itu menunjukkan pernyataan tentang physiological drive untuk semua pernyataan baik yang bersifat fisiologis ataupun psikis. Karena perbedaan-perbedaan penggunaan kedua kata tersebut tidak begitu penting, maka di sini kita menggunakan istilah motif dan drive itu untuk pengertian yang sama.
Kebutuhan (need). Pengertian motif tidak dapat dipisahkan daripada kebutuhan (need). Seseorang atau suatu organisme yang berbuat/melakukan sesuatu,. ada kebutuhan di dalam dirinya atau ada sesuatu yang hendak dicapainya. Dalam pelajaran tentang motivasi„ kadang-kadang kata "kebutuhan" itu diberi arti yang khusus. Sartain menggunakan istilah "kebutuh-an" (need) itu hanyalah sebagai suatu istilah yang berarti suatu kekurangan tertentu di dalam sesuatu organisme. Contoh: Seekor binatang yang berkeliaran mencari mangsanya, berarti bahwa binatang itu lapar: ada kekurangan (makanan) di dalam tubuhnya. Bagi manusia, istilah "kebutuhan" itu sudah mengandung arti yang lebih luas lagi, tidak hanya bersifat fisiologis tetapi juga psikis.

0 comments:

Post a Comment

Blog Archive

Powered by Blogger.

Apakah ilmu yang ada di blog ini bermanfaat ?

Popular Posts

Recent Posts

Text Widget