KEPRIBADIAN PADA MASA USIA SETENGAH TUA
Meskipun batas-batas usia pada
masa ini sulit ditentukan dan dapat saja disebut sebagai "akhir masa
dewasa", namun dapat dianggap bahwa masa ini berlang-sung mulai dari saat
di mana status perkawinan, pekerjaan, dan sosial individu telah menjadi tetap
dan sampai ke masa klimakterik* atau menopause. Pada tahap kehidupan ini akan
terjadi banyak sekali penyakit mental dan emosional. Tetapi, gangguan-gangguan
muncul pada masa usia setengah tua tidak dapat dikatakan bahwa penyebabnya
adalah faktor biologis atau psikologis yang terjadi pada masa usia setengah tua
itu. Perubahan-perubahan yang terjadi pada masa usia setengah tua itu hanya
memungkinkan timbulnya atau mempercepat gangguan-gangguan yang sudah ada.
Bidang-bidang penyesuaian diri
utama yang hams dihadapi pada masa usia setengah tua adalah menurunnya kekuatan
fisik, perubahan susunan ke-luarga, terbatasnya kemungkinan perubahan pada masa
yang akan datang, dan klimakterik atau menopause.
Menurunnya Kekuatan Fisik
Selama masa usia setengah tua,
sering muncul penyakit fisik, daya tahan dan toleransi dalam menghadapi tekanan
fisik tidak begitu besar lagi, dan potensi seksual berkurang. Individu mulai
menyadari kemerosotan fisik sedikit demi sedikit. Bagaimana reaksinya terhadap
perubahan-perubahan itu tergantung pada kemampuan menyesuaikan diri secara
psikologis pada masa sebelumnya, dan reaksi itu mungkin lebih mengganggu
daripada perubahan-perubahan itu sendiri.
Perubahan Susunan Keluarga
Pada waktu mencapai usia setengah
tua, orang tua atau saudara-saudara kan-dung yang lebih tua mungkin sudah
meninggal. Anak-anak biasanya sudah menikah dan meninggalkan rumah serta
mungkin juga tinggal di tempat yang jauh. Perubahan-perubahan seperti itu
mengganggu akar-akar kekeluargaan. Individu yang tidak pernah memperoleh
perasaan aman dalam penyesuaian diri pada waktu dewasa mungkin akan mengalami
gangguan emosional dalam menghadapi perubahan-perubahan itu.
Terbatasnya Kemungkinan Perubahan pada Masa yang Akan Datang
Pada masa ini pola hidup biasanya
sudah tetap sehingga sedikit sekali kesem-patan untuk berubah. Orang yang
berusia setengah tua sadar bahwa dia harus menerima cara hidup tertentu itu.
Jika dia tidak puas dengan nasibnya itu, maka biasanya dia merasa bahwa dia
tidak bisa berbuat apa-apa lagi. Apa pun harapan-harapannya mengenai masa depan
mungkin tidak dapat menutup ke-tidakbahagiaan yang dialaminya sekarang.
Sikap-sikap yang diutarakan di atas akan mempercepat gangguan emosionalnya.
Menopause dan Klimakterik
Masa menopause dan klimaterik
biasanya diacu sebagai "perubahan hidup". Pada bagian terakhir usia
setengah tua, individu tidak mampu memiliki ketu-runan sebagai akibat
perubahan-perubahan tertentu pada kelenjar-kelenjar seks. Dorongan seksual dan
kemampuan untuk mengadakan hubungan seks yang memuaskan tetap ada, tetapi
kekuatannya sudah mulai berkurang. Perubahan-perubahan ini yang disertai dengan
perubahan dalam sistem endokrin, lebih dramatis pada perempuan karena kegiatan
menstruasi sedikit demi sedikit ber-henti. Pada beberapa wanita, reaksinya
sangat hebat dan mungkin akan meng-alami depresi berat dengan guncangan serta
kecemasan, perasaan bersalah dan tidak berharga, dan juga percobaan bunuh diri.
Reaksi semacam ini disebut "melankolia involusi" (involutional
melancholia). Di samping itu, orang akan mengalami kehilangan harga diri, perasaan
tidak berguna dan pesimistik, kehi-langan tenaga, dan keluhan-keluhan
psikosomatik. Tetapi pada beberapa indi-vidu, reaksi-reaksi yang khusus
terhadap perubahan-perubahan involusi itu hanya sementara dan tidak dramatis.
Tidak adanya pemahaman dan pihak ke-luarga mengenai perubahan-perubahan tingkah
laku orang yang mengalami penderitaan itu mungkin akan memperberat masalahnya
dan menyebabkan retaknya hubungan keluarga yang sebelumnya terbina dengan baik.
KEPRIBADIAN PADA MASA USIA LANJUT
Masa usia lanjut tidak dapat
digambarkan dengan jelas karena setiap individu berbeda-beda. Sikap-sikap
sebelumnya, situasi kehidupan, dan kekuatan fisik mempengaruhi penyesuaian diri
pada tahap terakhir kehidupan ini. Masalah-masalah utama dan penyebab gangguan
kepribadian pada usia lanjut adalah keterbatasan fisik yang sangat ketat,
ketergantungan, perasaan semakin kurang berguna, dan perasaan terisolasi.
Keterbatasan Fisik
Proses penuaan mungkin
mengakibatkan berkurangnya ketajaman pancaindra, khususnya penglihatan dan
pendengaran, dan berkurangnya mobilitas. Keterbatasan fungsi psikologis,
misalnya melemahnya ingatan dan berkurang-nya kemampuan belajar, mungkin
disebabkan oleh perubahan-perubahan pada jaringan otak. Perubahan-perubahan itu
menyerang perasaan aman individu dan memperkuat perasaan-perasaan tidak
adekuat. Berkurangnya ketajaman pancaindra, yang membatasi kesadaran individu
akan lingkungannya mungkin menimbulkan perasaan curiga dan terkucil.
Perubahan-perubahan yang berat pada otak mungkin menyebabkan tingkah laku
psikotik.
Ketergantungan
Pada masa ini, sering kali ada
keadaan terpaksa, yakni ketergantungan fisik, sosial, dan ekonomis, yang
mungkin dipersulit lagi oleh perasaan ditolak. Dalam situasi seperti ini
individu akan menggunakan pola-pola kekanak-kanakan: bersungut-sungut, mencari
perhatian, dan suka membantah.
Perasaan Makin Kurang Berguna
Baik bagi laki-laki maupun bagi
perempuan, masa ini mengurangi bidang-bidang kehidupan di mana individu merasa
mampu memberikan sumbangan yang berguna kepada orang-orang lain. Tanggung jawab
keluarga dan pekerjaan sudah tidak ada lagi, dan jika tidak diberi
kegiatan-kegiatan lain dalam bentuk hobi atau tanggung jawab kecil (misalnya
mengasuh bayi) mungkin dia akan mengalami perasaan kosong dan tidak berguna.
Orang itu mungkin akan "me-ninggal" secara psikologis dan fisik,
sebab tidak ada lagi yang akan dilakukan.
Perasaan Terisolasi
Kehilangan kawan-kawan seumur
hidup, mobilitas yang terbatas, dan penda-patan terbatas menyebabkan orang yang
berusia lanjut terisolasi dan hubungan sosial. Jika hidupnya kosong dan tidak
ada kegiatan yang hams dikerjakan, misalnya membaca atau melaksanakan hobi
tertentu, maka sangat sulit sekali baginya untuk mencapai penyesuaian diri
secara emosional.
0 comments:
Post a Comment