Monday 21 December 2015

Istilah Gestalt berasal dari bahasa Jerman. dalam bahasa Inggris berarti form, shape, configuration, whole. Apabila diterjemahkan dalam bahasa Indonesia berarti, keseluruhan, esensi, totalitas, hal peristiwa dan hakikat. Aliran ini dikembangkan di sekolah Berlin oleh tokoh-tokohnya seperti M. Weitheimerm K. Koffka, dan W. Kohler. Aliran ini memandang yang utama bukanlah elemen tetapi keseluruhan. Metode kerjanya adalah menganalisis unsur-unsur kejiwaan. Kesadaran dan jiwa manusia tidak mungkin dianalisis ke dalam elemen-elemen. Gejala kejiwaan harus dipelajari sebagai suatu keseluruhan atau totalitas. Keseluruhan adalah lebih dari sekedar penjumlahan unsur-unsurnya. Keseluruhan itu lebih dahulu ditanggapi dari bagian-bagiannya dan bagian-bagian itu harus memperoleh makna keseluruhan. Artinya, makna Gestalt bergantung pada unsur-unsurnya dan sebaliknya arti unsur-unsur itu bergantung pula pada gestalt.

Guna menjelaskan secara mudah mengenai konsep Gestalt ini, Weitheimer menjelaskan bahwa apa yang sedang dilihat oleh seseorang merupakan efek dari keseluruhan peristiwa, yang tidak terkandung dalam total bagian-bagian itu. Seseorang yang sedang melihat untaian lampu yang mengalir, sekalipun hanya melihat satu lampu yang bersinar pada satu waktu, sebab keseluruhan peristiwa mengandung hubungan-hubungan di antara masing-masing lampu yang kita alami juga.
Dalam hal persepsi, salah satu prinsip Gestalt adalah hukum pragnanz. Pragnanz dalam bahasa Jerman juga memiliki arti yang sama dalam bahasa Inggris pregnant yang berarti hamil. Hukum ini berkata bahwa kita pada dasarnya digiring untuk mengalami segala hal yang sebagus mungkin dalam pengertian Gestalt. "Bogus" bisa berarti banyak di sini, seperti keteraturan, ketertiban, kesederhanaan, simetri, dan seterusnya, yang kemudian merujuk pada prinsip-prinsip Gestalt yang spesifik.

Psikologi Gestalt memandang keberadaan totalitas batiniah yang mengorganisasi yang memosisikan totalitas sebagai sesuatu yang utama, sedangkan elemen-elemen kejiwaan merupakan sesuatu yang sekunder. Lebih lanjut, gejala-gejala psikis yang khusus menurut Gestalt merupakan totalitas dari seluruh keadaan psikis yang menentukan bangkitnya tenaga batiniah dalam psikis manusia. 

1 comment:

Blog Archive

Powered by Blogger.

Apakah ilmu yang ada di blog ini bermanfaat ?

Popular Posts

Recent Posts

Text Widget