Saturday, 13 June 2015

TUGAS
TEORI-TEORI KEPRIBADIAN 1
TEOREMA HARRY STACK SULLIVAN
(Tayangan Televisi yang Dapat Mempengaruhi
Pembentukan Kepribadian Anak)



Disusun oleh :
Septian hardiansah (140801064)


PROGRAM STUDI PSIKOLOGI
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MERCU BUANA YOGYAKARTA
2014/2015





TUGAS TEORI-TEORI KEPRIBADIAN 1
Nama acara/program televisi : Naruto
Jam tayang                              : 17.00-19.00 WIB (Senin-Minggu)
Durasi                                      : 2 jam
Stasiun televise                       : Global TV
1.Diskripsi singkat                  :
Film kartun Naruto adalah film kartun yang mendidik, memacu imajinasi, serta berisi nasihat-nasihat  yang membangun karakter bagi siapa saja yang menontonnya Naruto adalah sebuah film animasi berbasis ninja asli Jepang yang menjadi salah satu favorit para penggemar anime di Indonesia. Film ini menceritakan tentang perjalanan hidup serta perjuangan dari seorang anak bernama Uzumaki Naruto yang merupakan jelmaan manusia rubah ekor sembilan. Ia bercita-cita untuk menjadi seorang Hokage (pemimpin desa) dari desa Konohagakure. Ia hidup seorang diri. Tumbuh tanpa mengenal apa yang dinamakan keluarga,
dibenci dan dianggap tidak ada untuk alasan yang bahkan tidak diketahuinya.
Berontak dalam kesendiriannya, berusaha agar keberadaannya bisa diakui. Ia bahkan hampir membenci seluruh desa. Ia terus sendirian, sampai saat ia bertemu dengan Uchiha Sasuke. Lalu sebuah ikatan persahabatan antara Naruto dan Sasuke di mulai.
Mereka memulai semuanya dari suatu senja di saat mereka berdua masih sangat muda. Sebuah tatapan, wajah-wajah mungil yang dipalingkan, dan satu senyuman yang tertera di wajah masing-masing mereka. Pertemanan itu bahkan telah dimulai jauh sebelum mereka bertemu kembali di kelompok team 7.
2.Analisis/penjelasan berdasar konsep dari H.S. Sullivan terhadap adegan-adegan dalam tayangan tersebut yang dapat mempengaruhi pembentukan kepribadian anak :
Ø  Setia terhadap temannya.
Dalam cerita manga ini, Naruto mengajarkan kita betapa berharganya seorang teman itu dan apa arti teman itu. Menurutnya teman adalah seseorang yang melepaskannya dari rasa kesepian dan selalu ada untuk membantunya ketika ia kesusahan. Karena itulah Naruto selalu melindungi teman-temannya untuk membalas kasih sayang mereka.
Pelajaran berharga yang bisa diambil,

 Teman sejati adalah seorang yang selalu ada ketika kita dalam kesulitan, memberikan kita kegembiraan, ada saat senang dan ada saat sulit. Dan sudah seharusnya kita melindungi mereka.

Jika kita hubugkan dengan teorema H.S. Sullivan, adegan diatas masuk dalam tahap/proses personifikasi. Personifikasi sendiri merupakan perasaan, sikap dan konsepsi kompleks yang timbul karena mengalami kepuasan kebutuhan atau kecemasan. Hubungan antar pribadi akan membentuk sebuah gambaran (personifikasi) tentang orang-orang  yang memberi kepuasan atau kecemasan. Personifikasi yang dimiliki oleh sejumlah orang disebut stereotipe.

Ø  Teguh terhadap pendiriannya.
Naruto digambarkan sebagai sosok yang teguh terhadap pendiriannya. Setiap ia memutuskan sesuatu, ia tidak akan pernah menarik keputusan itu karena sudah memikirkannya matang-matang. Bahkan saat keputusasaan mengahampirinya, ia tetap teguh terhadap pendiriannya.

Dalam hal ini , adegan diatas merupakan wujud dari system diri. Sistem diri merupakan suatu system yang berguna  untuk menghindari kecemasan orang ,menggunakan berbagai tindakan protektif dan  kontrol pengawasan terhadap tingkah laku. Tindakan kecemasan membentuk sistem diri  yang menyetujui tingkah laku tertentu. Sistem diri sebagai penjaga keamanan dan bertugas mereduksi kecemasan, misalnya jalan membatasi informasi yang masuk.
 Sikap teguh pendirian Naruto mencerminkan mantapnya system diri yang ia miliki.

Ø  Tak pernah berhenti bermimpi.
Naruto terlahir sebagai anak yatim piatu. Dia dibenci penduduk desa karena siluman rubah ekor yang ada di dalamnya, sehingga ia tidak diakui. Namun ia memiliki mimpi yang besar yang bertentangan dengan keadaannya yaitu menjadi seorang 'Hokage' atau pemimpin desa. Karena tidak pernah berhenti bermimpi dan diikuti dengan kerja keras, seiring berjalannya waktu Naruto mulai diakui dan tumbuh kuat dan berhasil meraih mimpinya tersebut.

Dengan hanya bermimpi, bisa menjadi awal dari sebuah tujuan. Tidak pernah berhenti untuk bermimpi ditambah dengan kerja keras maka semakin dekat pula tujuan itu tercapai.

Pada adegan diatas sejalan dengan teorema H.S. Sullivan yang dapat mempengaruhi pembentukan kepribadian yaitu proses/tahap dinamisme. Dinamisme merupakan pola transformasi energi yang relatif menetap yang secara berulang memberi ciri kepada organisme. Transformasi energi adalah satu bentuk tingkah laku, mungkin terbuka atau tersembunyi (bicara, berkhayal)

Ø  Tidak pernah menyerah
Inilah sikap Naruto yang paling menonjol. Dia tidak pernah menyerah dalam keadaan terdesak seperti apapun. Dari sikap pantang menyerahnya itulah yang membuat ia tumbuh semakin kuat.
Meskipun lemah tapi memiliki sikap pantang menyerah pasti bisa mengalahkan orang yang kuat tapi memiliki hati yang lemah ah tujuan. Tidak pernah berhenti untuk bermimpi ditambah dengan kerja keras maka semakin dekat pula tujuan itu tercapai.


Sikap pantang menyerah Naruto mencerminkan salah satu dinamika kepribadian yaitu tegangan yang merupakan kepribadian sebagai sistem energi yang fungsi utamanya adalah melakukan aktivitas yang akan mereduksi ketegangan.  Tegangan bersumber dari :
1) kebutuhan-kebutuhan organisme dan
2) kecemasan sebagai penghayatan
ancaman dari luar.

Ø  Selalu bersemangat dan ceria
Naruto selalu mengajarkan kita untuk selalu bersemangat dan tetap ceria menjalani hidup yang penuh rintangan ini. Karena hanya dengan semangat dan keceriaan semua  masalah bisa diatasi dibarengi dengan kerja keras.

Pada adegan ini melibatkan proses kognitif dimana Naruto dalam menjalani kehidupannya selalu belajar dari pengalaman masa lalu, ia menyikapi kehidupannya dengan selalu bersemangat dan selalu bermimpi serta termotivasi untuk menjadi seorang Hokage (pemimpin desa). Pada proses kognitif  teorema H.S. Sullivan, ia berpendapat bahwa proses kognitif melibatkan pengalaman.
Pengalaman terjadi dalam 3 cara :
1. Prototaksik : rangkaian keadaan sesaat yang terpisahkan dari organisme yang melakukan penginderaan = pendriaan.
2. Parataksik : hubungan kausal antara peristiwa-peristiwa yang terjadi kira-kira pada saat yang sama tetapi tidak berhubungan secara logis. Contoh : takhayul.
3. Sintaksik : cara berpikir yang paling tinggi, sebagai aktivitas lambang yang diterima bersama dan

disepakati sekelompok orang. Contoh : bilangan,  bahasa

1 comment:

Powered by Blogger.

Apakah ilmu yang ada di blog ini bermanfaat ?

Popular Posts

Recent Posts

Text Widget