TUGAS
TEORI-TEORI KEPRIBADIAN 1
TEOREMA HARRY STACK SULLIVAN
(Tayangan Televisi yang Dapat Mempengaruhi
Pembentukan Kepribadian Anak)
Disusun oleh :
Septian hardiansah (140801064)
PROGRAM STUDI PSIKOLOGI
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MERCU BUANA YOGYAKARTA
2014/2015
TUGAS TEORI-TEORI KEPRIBADIAN 1
Nama acara/program televisi : Naruto
Jam tayang : 17.00-19.00 WIB
(Senin-Minggu)
Durasi : 2 jam
Stasiun televise : Global TV
1.Diskripsi singkat :
Film kartun Naruto adalah film kartun yang mendidik, memacu
imajinasi, serta berisi nasihat-nasihat
yang membangun karakter bagi siapa saja yang menontonnya Naruto adalah
sebuah film animasi berbasis ninja asli Jepang yang menjadi salah satu favorit
para penggemar anime di Indonesia. Film ini menceritakan tentang perjalanan
hidup serta perjuangan dari seorang anak bernama Uzumaki Naruto yang merupakan
jelmaan manusia rubah ekor sembilan. Ia bercita-cita untuk menjadi seorang
Hokage (pemimpin desa) dari desa Konohagakure. Ia hidup seorang diri. Tumbuh
tanpa mengenal apa yang dinamakan keluarga,
dibenci dan dianggap tidak ada untuk alasan yang bahkan
tidak diketahuinya.
Berontak dalam kesendiriannya, berusaha agar keberadaannya
bisa diakui. Ia bahkan hampir membenci seluruh desa. Ia terus sendirian, sampai
saat ia bertemu dengan Uchiha Sasuke. Lalu sebuah ikatan persahabatan antara
Naruto dan Sasuke di mulai.
Mereka memulai semuanya dari suatu senja di saat mereka
berdua masih sangat muda. Sebuah tatapan, wajah-wajah mungil yang dipalingkan,
dan satu senyuman yang tertera di wajah masing-masing mereka. Pertemanan itu
bahkan telah dimulai jauh sebelum mereka bertemu kembali di kelompok team 7.
2.Analisis/penjelasan berdasar konsep dari H.S. Sullivan
terhadap adegan-adegan dalam tayangan tersebut yang dapat mempengaruhi
pembentukan kepribadian anak :
Ø Setia terhadap
temannya.
Dalam cerita manga ini, Naruto mengajarkan kita betapa
berharganya seorang teman itu dan apa arti teman itu. Menurutnya teman adalah
seseorang yang melepaskannya dari rasa kesepian dan selalu ada untuk
membantunya ketika ia kesusahan. Karena itulah Naruto selalu melindungi
teman-temannya untuk membalas kasih sayang mereka.
Pelajaran berharga yang bisa diambil,
Teman sejati adalah
seorang yang selalu ada ketika kita dalam kesulitan, memberikan kita
kegembiraan, ada saat senang dan ada saat sulit. Dan sudah seharusnya kita
melindungi mereka.
Jika kita hubugkan dengan teorema H.S. Sullivan, adegan
diatas masuk dalam tahap/proses personifikasi. Personifikasi sendiri merupakan
perasaan, sikap dan konsepsi kompleks yang timbul karena mengalami kepuasan
kebutuhan atau kecemasan. Hubungan antar pribadi akan membentuk sebuah gambaran
(personifikasi) tentang orang-orang yang
memberi kepuasan atau kecemasan. Personifikasi yang dimiliki oleh sejumlah
orang disebut stereotipe.
Ø Teguh terhadap
pendiriannya.
Naruto digambarkan sebagai sosok yang teguh terhadap
pendiriannya. Setiap ia memutuskan sesuatu, ia tidak akan pernah menarik
keputusan itu karena sudah memikirkannya matang-matang. Bahkan saat
keputusasaan mengahampirinya, ia tetap teguh terhadap pendiriannya.
Dalam hal ini , adegan diatas merupakan wujud dari system
diri. Sistem diri merupakan suatu system yang berguna untuk menghindari kecemasan orang
,menggunakan berbagai tindakan protektif dan
kontrol pengawasan terhadap tingkah laku. Tindakan kecemasan membentuk
sistem diri yang menyetujui tingkah laku
tertentu. Sistem diri sebagai penjaga keamanan dan bertugas mereduksi
kecemasan, misalnya jalan membatasi informasi yang masuk.
Sikap teguh pendirian
Naruto mencerminkan mantapnya system diri yang ia miliki.
Ø Tak pernah berhenti
bermimpi.
Naruto terlahir sebagai anak yatim piatu. Dia dibenci
penduduk desa karena siluman rubah ekor yang ada di dalamnya, sehingga ia tidak
diakui. Namun ia memiliki mimpi yang besar yang bertentangan dengan keadaannya
yaitu menjadi seorang 'Hokage' atau pemimpin desa. Karena tidak pernah berhenti
bermimpi dan diikuti dengan kerja keras, seiring berjalannya waktu Naruto mulai
diakui dan tumbuh kuat dan berhasil meraih mimpinya tersebut.
Dengan hanya bermimpi, bisa menjadi awal dari sebuah tujuan.
Tidak pernah berhenti untuk bermimpi ditambah dengan kerja keras maka semakin
dekat pula tujuan itu tercapai.
Pada adegan diatas sejalan dengan teorema H.S. Sullivan yang
dapat mempengaruhi pembentukan kepribadian yaitu proses/tahap dinamisme.
Dinamisme merupakan pola transformasi energi yang relatif menetap yang secara
berulang memberi ciri kepada organisme. Transformasi energi adalah satu bentuk
tingkah laku, mungkin terbuka atau tersembunyi (bicara, berkhayal)
Ø Tidak pernah
menyerah
Inilah sikap Naruto yang paling menonjol. Dia tidak pernah
menyerah dalam keadaan terdesak seperti apapun. Dari sikap pantang menyerahnya
itulah yang membuat ia tumbuh semakin kuat.
Meskipun lemah tapi memiliki sikap pantang menyerah pasti
bisa mengalahkan orang yang kuat tapi memiliki hati yang lemah ah tujuan. Tidak
pernah berhenti untuk bermimpi ditambah dengan kerja keras maka semakin dekat
pula tujuan itu tercapai.
Sikap pantang menyerah Naruto mencerminkan salah satu
dinamika kepribadian yaitu tegangan yang merupakan kepribadian sebagai sistem
energi yang fungsi utamanya adalah melakukan aktivitas yang akan mereduksi
ketegangan. Tegangan bersumber dari :
1) kebutuhan-kebutuhan organisme dan
2) kecemasan sebagai penghayatan
ancaman dari luar.
Ø Selalu bersemangat
dan ceria
Naruto selalu mengajarkan kita untuk selalu bersemangat dan
tetap ceria menjalani hidup yang penuh rintangan ini. Karena hanya dengan
semangat dan keceriaan semua masalah
bisa diatasi dibarengi dengan kerja keras.
Pada adegan ini melibatkan proses kognitif dimana Naruto
dalam menjalani kehidupannya selalu belajar dari pengalaman masa lalu, ia
menyikapi kehidupannya dengan selalu bersemangat dan selalu bermimpi serta
termotivasi untuk menjadi seorang Hokage (pemimpin desa). Pada proses
kognitif teorema H.S. Sullivan, ia
berpendapat bahwa proses kognitif melibatkan pengalaman.
Pengalaman terjadi dalam 3 cara :
1. Prototaksik : rangkaian keadaan sesaat yang terpisahkan
dari organisme yang melakukan penginderaan = pendriaan.
2. Parataksik : hubungan kausal antara peristiwa-peristiwa
yang terjadi kira-kira pada saat yang sama tetapi tidak berhubungan secara
logis. Contoh : takhayul.
3. Sintaksik : cara berpikir yang paling tinggi, sebagai
aktivitas lambang yang diterima bersama dan
disepakati sekelompok orang. Contoh : bilangan, bahasa
sangat berguna, makasih
ReplyDelete