Kognisi kita
memiliki keterbatasan. Ketika terlalu banyak informasi yang masuk maka dalam
kondisi tersebut bisa terjadi kejenuhan informasi (information overload) dimana
tuntutan pada sistem kognitif lebih besar daripada yang bisa diolah. Kejenuhan
informasi adalah suatu keadaan dimana pengolahan informasi kita telah berada di
luar kapasitas kemampuan yang sesungguhnya (Baron & Byrne, 2004:85).
Strategi yang digunakan untuk melebarkan kapasitas kognitif ini harus memenuhi
dua persyaratan, yaitu harus menyediakan cara yang cepat dan sederhana untuk
dapat mengolah informasi sosial dalam jumlah yang banyak dan hams dapat
digunakan-harus berhasil.
Salah satunya
adalah melakukan heuristik (heuristic) yaitu aturan sederhana untuk membuat
keputusan kompleks atau untuk menarik kesimpulan secara cepat dan seakan tanpa
usaha yang berarti. Cara lain untuk mengatasi fakta bahwa dunia sosial bersifat
kompleks, sementara kapasitas pemrosesan informasi kita terbatas adalah dengan
melakukan banyak aktivitas-mencakup beberapa aspek pemikiran sosial dan
perilaku sosial- secara otomatis (pemrosesan otomatis atau automatic
processing).
Heuristik
terdiri dari dua macam yaitu (Baron & Byrne, 2004: 86-87):
a) Heuristik
keterwakilan (heuristic representativeness) yaitu sebuah strategi untuk membuat
penilaian berdasarkan pada sejauhmana stimuli atau peristiwa tersebut mempunyai
kemiripan dengan stimuli atau kategori yang lain. Dengan kata lain kita akan
membuat penilaian berdasarkan pada aturan yang relatif sederhana yaitu semakin
mirip seseorang dengan ciri-ciri khan orang-orang dan suatu kelompok, semakin
mungkin bahwa dia merupakan bagian dari kelompok tersebut.
b) Heuristik
ketersediaan (availability heuristics) adalah sebuah strategi untuk membuat
keputusan berdasarkan seberapa mudah suatu informasi yang spesifik dapat
dimunculkan dalam pikiran kita. Semakin mudah suatu informasi masuk ke pikiran,
semakin besar pengaruhnya terhadap penilaian atau keputusan yang akan dibuat.
Heuristik ini juga masuk akal, kenyataan bahwa kita dapat secara mudah
memikirkan suatu informasi memberikan kesan bahwa informasi tersebut pastilah
penting dan harusnya berpengaruh terhadap penilaian atau keputusan yang akan
dibuat.
Heuristik
ketersediaan telah terbukti berperan dalam berbagai aspek kognisi sosial.
Heuristik ini berhubungan dengan proses lain yang sangat penting yaitu
pemaparan awal (priming) yaitu meningkatnya ketersediaan informasi dalam memori
atau kesadaran, yang berasal dan hadirnya suatu stimuli atau peristiwa
tertentu. Efek pemaparan awal ini antara lain berupa ketakutan yang
dibesar-besarkan setelah menonton film horror atau perasaan romantis yang
meningkat setelah menonton adegan film romantis.
Kesimpulannya,
ternyata pemaparan awal merupakan fakta dasar dalam kognisi sosial. Peristiwa
dan kondisi ekstemal bahkan pikiran kita sendiri, dapat meningkatkan
ketersediaan informasi-informasi tertentu. Dengan meningkatnya ketersediaan
pada gilirannya akan mempengaruhi penilaian kita yang berhubungan dengan
informasi tersebut. Dalam pikiran kita "ketika kita memikirkan
sesuatu" maka "hal tersebut pastilah hal penting atau sering terjadi
atau benar adanya" dan seringkali kita mencapai kesimpulan seperti ini
bahkan tanpa didukung oleh realitas sosial.
PEMROSESAN OTOMATIS (AUTOMATIC PROCESSING)
PEMROSESAN OTOMATIS (AUTOMATIC PROCESSING)
Cara lain untuk
mengatur proses kognisi kita yaitu melalui pemrosesan otomatis. Hal ini dapat
terjadi setelah pengalaman yang berulang-ulang dengan tugas atau pemaparan
terhadap j enis informasi tertentu, kita sampai pada suatu tahap dimana kita dapat
melakukan tugas atau informasi tertentu yang seakan tanpa perlu usaha yang
benar secara otomatis dan tidak disadari. Sebagai contoh dari pemrosesan
otomatis ini adalah ketika kita melakukan dua hal pada satu waktu, misalnya
ketika kita belajar mengemudi awalnya kita akan memusatkan perhatian dan sangat
serius untuk mengikuti perintah dari instruktur supaya tidak terjadi tabrakan.
Namun seiring berjalannya waktu dan pengalaman kita mengemudi yang berulang
terjadi, maka kita kemudian dapat mengemudi sambil mengerjakan hal yang lain
misalnya sambil mendengarkan musik, mengobrol dan sebagainya. Pada saat inilah
terjadi pergantian dari pemrosesan yang terkontrol (controlled processing-yang
penuh dengan usaha dan kesadaran) ke pemrosesan otomatis, dimana proses ini
dapat menghemat banyak usaha.
0 comments:
Post a Comment