Sunday, 13 September 2015

HEURISTIK
Kognisi kita memiliki keterbatasan. Ketika terlalu banyak informasi yang masuk maka dalam kondisi tersebut bisa terjadi kejenuhan informasi (information overload) dimana tuntutan pada sistem kognitif lebih besar daripada yang bisa diolah. Kejenuhan informasi adalah suatu keadaan dimana pengolahan informasi kita telah berada di luar kapasitas kemampuan yang sesungguhnya (Baron & Byrne, 2004:85). Strategi yang digunakan untuk melebarkan kapasitas kognitif ini harus memenuhi dua persyaratan, yaitu harus menyediakan cara yang cepat dan sederhana untuk dapat mengolah informasi sosial dalam jumlah yang banyak dan hams dapat digunakan-harus berhasil. 
Salah satunya adalah melakukan heuristik (heuristic) yaitu aturan sederhana untuk membuat keputusan kompleks atau untuk menarik kesimpulan secara cepat dan seakan tanpa usaha yang berarti. Cara lain untuk mengatasi fakta bahwa dunia sosial bersifat kompleks, sementara kapasitas pemrosesan informasi kita terbatas adalah dengan melakukan banyak aktivitas-mencakup beberapa aspek pemikiran sosial dan perilaku sosial- secara otomatis (pemrosesan otomatis atau automatic processing). 

Heuristik terdiri dari dua macam yaitu (Baron & Byrne, 2004: 86-87):
a) Heuristik keterwakilan (heuristic representativeness) yaitu sebuah strategi untuk membuat penilaian berdasarkan pada sejauhmana stimuli atau peristiwa tersebut mempunyai kemiripan dengan stimuli atau kategori yang lain. Dengan kata lain kita akan membuat penilaian berdasarkan pada aturan yang relatif sederhana yaitu semakin mirip seseorang dengan ciri-ciri khan orang-orang dan suatu kelompok, semakin mungkin bahwa dia merupakan bagian dari kelompok tersebut.
b) Heuristik ketersediaan (availability heuristics) adalah sebuah strategi untuk membuat keputusan berdasarkan seberapa mudah suatu informasi yang spesifik dapat dimunculkan dalam pikiran kita. Semakin mudah suatu informasi masuk ke pikiran, semakin besar pengaruhnya terhadap penilaian atau keputusan yang akan dibuat. Heuristik ini juga masuk akal, kenyataan bahwa kita dapat secara mudah memikirkan suatu informasi memberikan kesan bahwa informasi tersebut pastilah penting dan harusnya berpengaruh terhadap penilaian atau keputusan yang akan dibuat. 
Heuristik ketersediaan telah terbukti berperan dalam berbagai aspek kognisi sosial. Heuristik ini berhubungan dengan proses lain yang sangat penting yaitu pemaparan awal (priming) yaitu meningkatnya ketersediaan informasi dalam memori atau kesadaran, yang berasal dan hadirnya suatu stimuli atau peristiwa tertentu. Efek pemaparan awal ini antara lain berupa ketakutan yang dibesar-besarkan setelah menonton film horror atau perasaan romantis yang meningkat setelah menonton adegan film romantis.


Kesimpulannya, ternyata pemaparan awal merupakan fakta dasar dalam kognisi sosial. Peristiwa dan kondisi ekstemal bahkan pikiran kita sendiri, dapat meningkatkan ketersediaan informasi-informasi tertentu. Dengan meningkatnya ketersediaan pada gilirannya akan mempengaruhi penilaian kita yang berhubungan dengan informasi tersebut. Dalam pikiran kita "ketika kita memikirkan sesuatu" maka "hal tersebut pastilah hal penting atau sering terjadi atau benar adanya" dan seringkali kita mencapai kesimpulan seperti ini bahkan tanpa didukung oleh realitas sosial.

PEMROSESAN OTOMATIS (AUTOMATIC PROCESSING)
Cara lain untuk mengatur proses kognisi kita yaitu melalui pemrosesan otomatis. Hal ini dapat terjadi setelah pengalaman yang berulang-ulang dengan tugas atau pemaparan terhadap j enis informasi tertentu, kita sampai pada suatu tahap dimana kita dapat melakukan tugas atau informasi tertentu yang seakan tanpa perlu usaha yang benar secara otomatis dan tidak disadari. Sebagai contoh dari pemrosesan otomatis ini adalah ketika kita melakukan dua hal pada satu waktu, misalnya ketika kita belajar mengemudi awalnya kita akan memusatkan perhatian dan sangat serius untuk mengikuti perintah dari instruktur supaya tidak terjadi tabrakan. Namun seiring berjalannya waktu dan pengalaman kita mengemudi yang berulang terjadi, maka kita kemudian dapat mengemudi sambil mengerjakan hal yang lain misalnya sambil mendengarkan musik, mengobrol dan sebagainya. Pada saat inilah terjadi pergantian dari pemrosesan yang terkontrol (controlled processing-yang penuh dengan usaha dan kesadaran) ke pemrosesan otomatis, dimana proses ini dapat menghemat banyak usaha. 

0 comments:

Post a Comment

Powered by Blogger.

Apakah ilmu yang ada di blog ini bermanfaat ?

Popular Posts

Recent Posts

Text Widget