Sunday 13 September 2015

Kognisi sosial (social cognition) adalah tata cara dimana kita enginterpretasi, menganalisa, mengingat dan menggunakan informasi tentang dunia sosial, atau dengan kata lain bagaimana kita berpikir mengenai orang lain. Dalam berbagai situasi, kita dapat memproses informasi dari lingkungan sekitar kita (informasi ditangkap oleh indra kita) secara otomatis, tanpa usaha dan di luar kehendak. Hal ini menjelaskan bahwa kita dapat melakukan dua hal sekaligus pada waktu yang bersamaan, misalnya membaca sambil mengetik, menyetir mobil sambil mendengarkan radio, menyikat gigi sambil memikirkan rencana akhir pekan dan lain-lain.

Namun disisi yang lain, perlu kita sadari bahwa kapasitas kognisi kita jelaslah terbatas atau ada batasan-batasan yang pasti pada kapasitas kita untuk berpikir mengenai orang lain. Misalnya, ketika kita menelpon sambil menyetir maka kita jadi kurang fokus dalam berkendara atau kita tidak dapat mendengarkan dengan baik percakapan kita dengan orang yang kita telpon. Hal ini karena kita tidak dapat berkonsentrasi pada waktu yang bersamaan. Dan akibatnya bisa sangat serius, dimana kita sering melihat kejadian kecelakaan tragis karena menelpon sambil menyetir. Bahkan selebritas dunia dan pembawa acara talk show terkemuka dan Amerika Serikat, Oprah Winfrey, membuat gerakan moral bertajuk "No Phone Zone" yang melarang keras setiap pengendara mengemudi sambil menelpon.

 Ketika kita memahami sebuah lingkungan sosial, maka terdapat hubungan antara kognisi dan afek—bagaimana kita berpikir dan bagaimana kita merasakan. Hubungan antara kognisi dan emosi bekerja dua arah,pemikiran kita dapat mempengaruhi emosi dan perasaan, dan perasaan juga dapat membentuk pikiran kita. Oleh karena itu dalam satu keadaan tertentu, misalnya kita dalam kondisi reaksi emosi yang tinggi maka kita menenangkan diri terlebih dahulu sebelum berpendapat atas sesuatu. Hal ini kita lakukan untuk menghindari kesalahpahaman dengan orang lain.Aspek-aspek dalam kognisi sosial yang akan kita bahas dalam bab ini adalah, pertama, komponen dasar dalam kognisi sosial yaitu skema (schema). Skema adalah kerangka mental yang menuntun kita untuk mengorganisasi sejumlah besar informasi dalam suatu cara yang efisien. Kerangka ini dapat memberikan pengaruh yang kuat terhadap pemikiran sosial, meskipun tidak selalu tepat. Kedua, dalam kognisi sosial kita akan mempelajari teknik bagaimana yang harus dilakukan untuk mengurangi usaha kognitif guna memahami dan mendapatkan kejelasan mengenai dunia sosial. Ketiga, kita akan mempelajari tendensi Ichusus atau "penyimpangan" dalam pemikiran sosial-kecenderungan yang dapat mengarahkan kita pada kesalahan-kesalahan penyimpulan tentang orang lain atau pada jenis kesalahan lain yang dapat terjadi dalam usaha kita untuk memahami dunia sosial. Terakhir, kita akan membahas tentang kompleksitas hubungan antara afek (affect), perasaan atau suasana hati kita saat ini, dengan berbagai aspek kognisi sosial yang saling mem-pengaruhi. 

1 comment:

Powered by Blogger.

Apakah ilmu yang ada di blog ini bermanfaat ?

Popular Posts

Recent Posts

Text Widget