Sebagian besar keterangan
tentang cinta yang kita miliki berasal dari penelitian terhadap kelompok muda
dewasa dalam masyarakat kita. Pengalaman cinta akan sangat berbeda dalam
kebudayaan dan dalam masa yang berbeda. Beberapa pemikiran tentang cinta antara
lain terdapat dalam hasil penelitian Zick Rubin dalam Skala Cinta Rubin (dalam
Sears., 1985:262-263):
a Pertama,
adalah Kasih Sayang (Attachment) yaitu merupakan perasaan membutuhkan dan
mendesak yang mencerminkan ketergantungan seorang individu kepada orang lain
untuk mendapatkan ganjaran yang berharga. Contohnya dinyatakan dengan
"Rasanya sulit bagi saya untuk hidup tanpa dirimu".
b. Kedua,
keinginan untuk memberi perhatian pada seseorang yaitu hasrat untuk
mengutamakan kesejahteraan seseorang dan peka terhadap kebutuhan-kebutuhannya.
Misalnya dalam pernyataan "Saya ingin melakukan segala sesuatu apapun itu
untuk kebahagiaanmu".
c. Ketiga,
menekankan pada rasa percaya dan pengungkapan diri. Gagasan ini berlawanan
dengan Skala Rasa Suka yang berkaitan dengan keyakinan bahwa seseorang itu
menyenangkan, cerdas, mudah menyesuaikan diri, memiliki pertimbangan yang baik
dan sebagainya.
Dalam memberikan
penilaian tentang cinta, kepercayaan dianggap kurang penting dibandingkan
dengan perhatian dan kebutuhan. Sebaliknya, dalam menilai suatu persahabatan,
justru kepercayaanlah yang dinilai paling penting. Komponen-komponen dalam
cinta (Hatfield, dkk., dalam Dayakisni., 2006:190) adalah:
a. Komponen Kognitif, meliputi:
• Perhatian pada
pasangannya.
•
Mengidealisasikan pasangannya atau hubungan itu sendiri.
• Keinginan
untuk mengetahui keadaan pasangannya dan sekaligus diketahui juga keadaan
dirinya oleh pasangannya.
b. Komponen Emosional , meliputi;
• Ketertarikan pada pasangannya,
terutama ketertarikan seksualitas.
• Perasaan positif ketika segala
sesuatunya berjalan dengan baik.
• Perasaan negatif ketika segala
sesuatu tidak berjalan sesuai dengan yang diharapkannya.
• Keinginan untuk membentuk satu
kesatuan yang permanen dan selalu berdua. Keterbangkitan fisik (Physiological
Arousal).
• Sangat menginginkan adanya timbal
batik.
c. Komponen Tingkah Laku ,meliputi:
·
Tindakan-tindakan untuk menentukan perasaan
pasangan.
·
Mempelajari pasangan.
·
Melayani dan menolong pasangan.
Dalam menilai
apakah seseorang mencintai kita biasanya kita tidak hanya menyandarkan din kita
pada kata-katanya tetapi juga pada tindakannya. Bila seseorang bersumpah bahwa
dia sangat mencintai kita namun melupakan hari ulang tahun kita, selalu mencela
penampilan kita dan tidak pernah mempercayai din kita, maka kita akan meragukan
ketulusan hatinya. Untuk mengetahui beberapa bentuk perilaku cinta seorang
peneliti bernama Swensen (1972) melakukan penelitian terhadap sekelompok orang
dan berbagai kelompok usia tentang perilaku apa saja yang mereka anggap
mencerminkan rasa cinta terhadap seseorang. Terdapat ragam jawaban yang
dikategorikan sebagaimana di bawah ini (dalam Sears., 1985: 262-263):
• Pernyataan
verbal yang penuh dengan afeksi (misalnya ucapan "aku cinta padamu").
• Pengungkapan
cinta.
• Tanda-tanda
cinta yang bukan dalam bentuk materi (misalnya menunjukkan rasa tertarik pada
hobby atau kegiatan-kegiatan pasangannya, menghargai pendapat pasangannya, atau
memberikan dukungan semangat). Berkomunikasi secara non-verbal, seperti
mengucapkan rasa bahagia dengan senyuman, pandangan mata, merasa santai bila
sedang bersama-sama.
• Tanda-tanda
cinta yang berbentuk materi, misalnya memberikan hadiah atau bantuan untuk
mengerjakan tugas.
• Ekspresi fisik
sebagai tanda cinta, seperti memeluk dan mencium.
• Menunjukkan
keinginan untuk menenggang rasa terhadap pasangannya dan mau berkorban agar
hubungan tetap berlanjut.
Bentuk-bentuk
cinta berdasarkan beberapa pendapat para ahli antara lain Laswell dan Lobsenz
(1980) serta Lee (1983) antara lain (dalam Sears. dkk, 1985:263):
a. Cinta Romantik
Cinta yang
ditandai oleh pengalaman-pengalaman emosional. Biasanya merupakan cinta pada
pandangan pertama. Hal yang penting dalam bentuk cinta ini adalah daya tarik
jasmaniah. Orang-orang yang terlibat dalam bentuk cinta ini sepakat bahwa
"pada sentuhan pertama-nya saya tahu bahwa cinta adalah sesuatu
kemungkinan yang nyata"
b. Cinta Memiliki
Orang yang
terlibat dalam bentuk cinta ini merasakan pengalaman emosional yang kuat, mudah
cemburu, sangat terobsesi pada orang yang dicintainya. Orang-orang yang
mengalami bentuk cinta ini biasanya sangat tergantung pada orang yang dicintai,
oleh karena itu is takut tersisih atau diabaikan. Keterlibatannya sangat mudah
berubah dari perasaan sangat bahagia sampai rasa putus asa. Menurut mereka
" Bila kekasih saya tidak memberikan perhatiannya kepada saya, maka saya
akan merasa sakit"
c. Cinta Kawan
Baik Merupakan
bentuk cinta yang mengutamakan keakraban yang menyenangkan. Cinta ini biasanya
tumbuh perlahan-lahan dan dimulai dari sebuah persahabatan, saling berbagi dan
mengungkapkan din secara bertahap. Ciri-ciri dari bentuk cinta ini adalah
sifatnya yang bijaksana, hangat dan sarat dengan rasa persaudaraan. Orang-orang
yang terlibat dalam bentuk cinta ini menyatakan " cinta yang terbaik
adalah cinta yang tumbuh dari sebuah persahabatan".
d. Cinta Pragmatik
Menurut Lee
adalah cinta yang menuntut adanya pasangan yang serasi dan hubungan yang
berjalan dengan baik, kedua pihak merasa betah berada di dalamnya dan dapat saling
memuaskan kebutuhan-kebutuhan dasar atau kebutuhan-kebutuhan praktis mereka.
Orang yang terlibat dalam cinta pragmatik sangat logis dan banyak pertimbangan
dalam menentukan pasangan yang sesuai dengan dirinya dan lebih senang mencari
kepuasan daripada kegembiraan. Menurut mereka "Anda perlu merencanakan
kehidupan Anda secara seksama sebelum memilih seorang kekasih"
e. Cinta Altruistik
Ciri utama dari
cinta ini adalah adanya perhatian, keinginan untuk selalu memberikan sesuatu
dan selalu siap memaafkan kesalahan pasangannya. Cinta diartikan sebagai suatu
tugas yang harus dilakukan tanpa pamrih. Bentuk cinta ini diungkapkan melalui
pengorbanan diri, kesabaran dan rasa percaya terhadap orang yang dicintai.
Menurut mereka " saya mencoba menggunakan kekuatan saya sendiri untuk
membantu kekasih saya melewati masa-masa sulitnya, bahkan pada saat dia
bertindak bodoh"
f. Cinta Main-main
Orang dapat
memperlakukan cinta seperti memainkan sesuatu, untuk menikmati "permainan
cinta" dan memenangkannya. Dalam bentuk cinta ini yang paling penting
adalah strategi dan ketertarikan biasanya dihindari. Orang yang terlibat dalam
bentuk cinta ini biasanya memiliki lebih dari satu hubungan cinta pada satu
saat. Tidak ada hubungan yang mampu bertahan lama, biasanya akan berakhir bila
pasangan mulai bosan atau menjadi terlalu serius. Menurut mereka "bagian
yang menyenangkan dan cinta adalah menguji kemampuan seseorang untuk menjaga
agar hubungan itu berjalan terus dan orang sekaligus mendapatkan apa yang
diinginkannya"
Rasa cemburu
muncul bila orang menganggap pasangannya tertarik pada orang lain. Misalnya
bila seorang suami menemukan bahwa istrinya telah terlibat dalam hubungan
dengan pria lain (berselingkuh). Cemburu merupakan campuran dari rasa takut dan
marah karena adanya ancaman terhadap harga din seseorang dan terhadap hubungan
itu sendiri. Menurut Berscheid (dalam Sears., 1985:266) rasa cemburu akan
semakin memuncak bila seseorang sangat tergantung pada pasangannya dan bila
seseorang menganggap ancaman itu sebagai ancaman yang serius. Meskipun
penelitian empiris terhadap rasa cemburu belum banyak dilakukan ada beberapa
bukti yang menunjukkan kaitan erat antara rasa cemburu baik dengan
ketergantungan maupun rasa tidak aman.
Kalau cinta yang di paksakan seperti menggunakan semacam Minyak Pelet Birahi lalu kita tidak sadar dengan hal tersebut lalu bagaimana?
ReplyDeleteTerimakasih infonya gan sangat bagus sekali.... yuk mari > universitas psikologi langsung aja....
ReplyDelete- Identitas Diri dalam Psikologi
- Cinta Menurut Ilmu Psikologi
- Teori-teori untuk Penyesuaian Diri