Monday, 26 October 2015

Salah satu sumber rasa amarah yang paling umum adalah serangan atau gangguan yang dilakukan orang lain. Misalnya kita tiba-tiba dipukul tanpa sebab yang jelas, diserang dengan caci maki, dan sebagainya. Artinya orang lain melakukan sesuatu yang tidak menyenangkan. Tergantung pada bagaimana pandangan orang yang dirugikan apakah is diganggu atau diserang. 
Pada umumnya orang akan merasa agresif terhadap sumber serangan. Demikian juga berbagai rangsangan yang tidak disukai dapat menimbulkan agresi. Misalnya bau badan, asap rokok, pemandangan yang memuakkan, dan sebagainya akan memperlihatkan peningkatan perasaan agresif Motif yang tampak atau maksud dibalik tindakan orang lain, terutama jika secara potensial bersifat provokatif, seringkali jauh lebih penting dalam mempengaruhi kita untuk bertindak agresif Salah satu akibat dari kecenderungan membalas ini adalah adanya kekerasan yang terus berkembang.
Sumber utama kedua rasa marah adalah frustasi. Frustasi adalah gangguan atau kegagalan dalam mencapai tujuan. Bila seseorang hendak pergi ke suatu tempat, melakukan sesuatu atau menginginkan sesuatu dan kemudian dihalangi, maka kita katakan bahwa orang itu mengalami frustasi. Salah satu prinsip dasar dalam psikologi adalah bahwa frustasi cenderung membangkitkan perasaan agresif.
Selanjutnya adalah peran atribusi, yang menyatakan bahwa suatu kejadian akan menimbulkan amarah dan perilaku agresif bila si korban mengamati serangan atau frustasi itu dimaksudkan sebagai tindakan yang menimbulkan bahaya. Bila korban menghubungkan frustasi dengan keadaan yang tidak dapat dihindarkan maka tidak akan timbul amarah yang lebih besar. Tetapi bila tidak ada pembenaran faktor eksternal semacam itu dan bila dibuat pertalian internal, maka yang timbul adalah rasa marah yang jauh lebih besar

Benda mati juga dapat menimbulkan amarah misalnya ban kempes, banjir, bath yang membuat kita tersandung dan sebagainya, yang biasanya tidak dianggap sebagai hasil tindakan seseorang yang menyakiti kita. Terdapat banyak frustasi dan gangguan yang tidak akan membuat kita marah bila is tidak dimaksudkan untuk melukai. 

Related Posts:

  • Masa Remaja Masa Remaja 1.              Pengertian dan Makna Masa Remaja a.       Batas Masa Remaja Harold Alberty (1957:86) menyatakan bahwa periode masa … Read More
  • Wisata Indah Dikota JogjaLibur telah tiba....!!!! libur telah tiba.... hore !!! hore !!! Hay sahabat blogger, libur sekolah kini telah tiba. Setelah 6 bulan pusing dengan tugas tugas yang bikin stres bin gila bin 'edan'. Kali ini saya akan berbagi t… Read More
  • Ikhwal Mengjar dan Kaitannya Dengan Proses Pendidikan  Ikhwal Mengjar dan Kaitannya Dengan Proses Pendidikan 2.5.1 Landasan Teori 2.5.1.1 Pengertian Mengajar adalah proses yang mengarah pada timbulnya perilaku belajar siswa (Syah,2010)[1]. 2.5.1.2 Urgensi Mengajar me… Read More
  • Ikhwal Belajar dan Kaitannya dengan Proses Pendidikan Ikhwal Belajar dan Kaitannya dengan Proses Pendidikan 2.4.1.Landasan Teori 2.4.1.1. Pengertian Belajar adalah suatu proses adaptasiatau penyesuaian tingkah laku yang berlangsung secara progresif (Skinner (1985) dalam bu… Read More
  • Perbedaan Individual dan Prinsip-prinsip Perkembangan dalam Proses Belajar Perbedaan Individual dan Prinsip-prinsip Perkembangan dalam Proses Belajar 2.3.1 Landasan Teori 2.3.1.1 Keragaman Kecakapan Tatkala guru untuk pertama kali berada di muka kelas, mungkin baru akan menyadari bahwa dari se… Read More

0 comments:

Post a Comment

Powered by Blogger.

Apakah ilmu yang ada di blog ini bermanfaat ?

Popular Posts

Recent Posts

Text Widget